Sikap Indonesia
Teuku Rezasya mengatakan Pemerintah Indonesia hendaknya secara terus menerus menyatakan kemandirian dirinya yang tidak merupakan bagian dari konflik di Laut China Selatan.
Sebagai pendiri Gerakan Non-Blok (GNB), menganut politik luar negeri bebas aktif yang siap berperan serta merajut perdamaian dan ketertiban dunia, serta memiliki otoritas mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah.
Guna membuktikan ketegasan di atas, sudah pada tempatnyalah jika TNI melakukan latihan gabungan di Laut Natuna Utara dan Pulau Natuna, serta melibatkan otoritas sipil seperti Polri, Pemerintah Provinsi, dan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla).
Pemerintah juga berkewajiban meningkatkan kinerja personil dan alutsista di pangkalan TNI AU dan TNI AL di Pulau Natuna agar semakin terintegrasi dengan seluruh kekuatan tempur TNI diseluruh wilayah nasional.
Menurutnya, tidak ada salahnya bagi pemerintah RI menyelenggarakan riset maritim dan latihan SAR dengan negara-negara sahabat yang sudah memiliki perjanjian khusus di bidang pendidikan, penelitian, pertahanan dan keamanan dengan RI.
Selain itu, pemerintah berkewajiban untuk terus memonitor status hukum dari Laut Natuna Utara di PBB, serta menyiapkan seluruh sarana dan prasarana agar Laut Natuna Utara menjadi basis baru bagi Geostrategik, Geopolitik, dan Geoekonomi RI.
Sebagai langkah awalnya, kata Teuku Rezasyah, diperlukan kampanye global guna menyiapkan pembangunan Geopark di Natuna dan kepulauan di sekitarnya, yang terhubung dengan baik dengan berbagai pelabuhan udara dan pelabuhan laut di ASEAN.
Atas tujuan itu, sudah pada tempatnyalah jika RI mengundang Jepang dan Korea Selatan untuk turut membangun infrastruktur berbasis 5G, dengan RI melonggarkan aturan alih teknologi dan manajemen dari kedua negara tersebut.
Pemerintah RI juga hendaknya mampu bermain aktif dalam berbagai kampanye wisata dan investasi internasional di banyak media cetak dan elektronik sekaligus. Untuk itu, diperlukan kerja sama dengan industri perfilman dan media massa internasional, guna mendokumentasikan potensi pariwisata dan maritim di Pulau Natuna dan Laut Natuna Utara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto