Menurut sumber itu, remaja tersebut dan ayahnya terlibat dalam pertengkaran tentang studinya.
“Sang ayah, seorang guru matematika di SMA Kimjongsuk memukul komputer saat putranya menggunakannya untuk bermain game, berteriak kepadanya untuk belajar. Sebagai protes, putranya mencekik sang ayah hingga mati menggunakan kabel pengisi daya komputer saat mereka berkelahi,” kata sumber itu.
“Dia ditugaskan di Komando Pengawal Tertinggi, yang melindungi kepemimpinan (Partai Buruh Korea). Bocah itu sedang menunggu telepon dari Pyongyang dan siap untuk pergi dengan pemberitahuan sesaat," kata sumber itu.
"Tapi dia membunuh ayahnya, jadi komite partai di wilayah Kimjongsuk menuduhnya melakukan pembunuhan kejahatan," kata sumber itu, menambahkan, "Dia bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atau mati."
Tetapi fakta bahwa putranya telah disetujui oleh komite kabupaten untuk bergabung dengan Komando Pengawal Tertinggi berarti mereka juga bisa dianggap bertanggung jawab.
"Kami tidak bisa mengatakan sejauh mana tanggung jawab akan terjadi dalam masalah ini," kata sumber itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: