Sewa Kantor Asia Pasifik Terpukul, Hong Kong Paling Babak Belur
Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat aktivitas sewa kantor di kawasan Asia Pasifik umumnya tertekan pada semester pertama. Hanya negara tertentu yang mencatatkan kenaikan harga per kuartal dibanding tahun lalu.
Sewa perkantoran di Distrik Pusat Hong Kong mencatatkan penurunan yang paling dalam (-9,3 %) karena meningkatnya kekosongan dan melemahnya permintaan. Beijing (-4,1%), Melbourne (-3,9%), Sydney (-3,5%), dan Singapura (-3,3%) juga melaporkan penurunan yang cukup dalam terkait harga sewa.
Sebaliknya, perkantoran CBD di Osaka dan Seoul mengalami peningkatan melebihi target di kuartal kedua, dengan harga sewa naik 1-2 %.
Baca Juga: Investasi Properti Lagi Kurang Laku, Volumenya Anjlok 32%
"Aktivitas sewa perkantoran relatif terhenti di kuartal kedua di pasar utama Asia Pasifik, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi yang memengaruhi pengambilan keputusan serta karantina wilayah yang mengakibatkan kesulitan untuk inspeksi. Meski ada beberapa peluang di area-area tertentu, pasar tetap tidak bisa diprediksi dan semua pihak akan mengamati dengan seksama saat semester kedua dibuka," kata Head of Markets, Asia Pacific, JLL Jeremy Sheldon pada Selasa (21/7/2020).
Jeremy mengatakan ritel merupakan sektor yang paling terdampak karena karantina wilayah, larangan perjalanan, dan pembatasan sosial memangkas permintaan di kuartal kedua.
Pasar sewa ritel Hong Kong (-13,3%) mencatatkan penurunan terdalam di antara pasar-pasar utama di Asia Pasifik. Biaya sewa juga menurun di sebagian besar Asia Tenggara, seperti Singapura (-8,5%) yang mencatatkan pengurangan harga paling signifikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: