Prospek investasi selama masa pandemi tahun ini mengalami tekanan cukup dalam, baik yang bersumber dari pemerintah maupun swasta. Pasalnya prospek ekonomi yang suram tahun ini mendorong pemerintah memangkas belanja besar-besaran, khususnya belanja modal.
Menurut Ekonom CORE Indonesia Akhmad Akbar, sektor swasta, termasuk BUMN, juga mengurangi target investasi mereka sejalan dengan proyeksi pelemahan permintaan domestik dan perlambatan ekspor.
"Dampaknya, kontrak proyek-proyek baru, khususnya di bidang konstruksi dan perumahan yang menjadi penyumbang utama investasi tetap, turun cukup tajam," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Baca Juga: Belanja Pemerintah Kok Lamban Padahal Bisa Selamatkan Ekonomi Lho
Dia menuturkan, beberapa proyek yang sebelumnya telah berjalan terpaksa dihentikan akibat aliran likuiditas untuk membiayai proyek-proyek tersebut semakin seret.
"Investasi barang modal non-konstruksi juga turun akibat respons pelaku bisnis, terutama pada sektor manufaktur, terhadap kontraksi permintaan domestik dan global," tukasnya.
Menurut Akhmad, ada beberapa indikator yang menunjukkan kontraksi investasi tersebut. Di antaranya adalah turunnya beberapa leading indicator investasi tetap, seperti realisasi modal pemerintah, impor barang modal, dan investasi langsung, baik PMA ataupun PMDN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: