Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Bisa 6 Tahun, Pelaku Seni: Entah Kapan Akan Ditanggap

Pandemi Bisa 6 Tahun, Pelaku Seni: Entah Kapan Akan Ditanggap Kredit Foto: Antara/Maulana Surya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 juga berdampak pada industri kreatif dan ekosistemnya. Sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga new normal, aktivitas dunia seni yang berkaitan dengan menghadirkan banyak orang di ruang publik, seperti konser musik, pertunjukan, berhenti total.

Parahnya lagi, sektor ini dianggap menjadi kebutuhan terakhir masyarakat; membuat pemulihannya tidak menjadi prioritas. Seninam senior, Butet Kartadjasa, mengungkapkan, pandemi Covid-19 mungkin bisa tahunan, mungkin lebih dari enam tahun.

Baca Juga: Seniman Forensik Rekonstruksi Wajah Pria Zaman Batu Berusia 8.000 Tahun Lalu

"Seni ini kan dikonsumsi paling belakangan, maka sektor seni pun rezekinya belakangan. Dengan situasi seperti sekarang, pelaku seni akan ditanggap seperti dulu lagi entah kapan," ujar seniman yang terkenal vokal ini, Selasa (21/7/2020).

Karena itu, Butet mengharapkan kepada pemerintah untuk bisa berkontribusi kepada sektor kesenian, industri kreatif, terutama di daerah. Salah satunya melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karena menurutnya memiliki kemampuan pendanaan dan juga jaringan sehingga peran dan dukungan itu dapat lebih dioptimalkan. Diharapkan, BUMN tidak hanya memberi dukungan kepada seni yang bisa dipublikasikan secara daring, tapi seni lain seperti sastra, seni rupa, yang juga perlu mendapat dukungan sama.

"Perusahaan BUMN itu kan tempatnya orang lembaga, yang memiliki duit. Dengan kemampuan itu, seharusnya memudahkan mereka mengambil peran untuk fokus mendukung seni, mereka bagaimana bisa mendukung support ekonomi pada berbagai lapis kesenian," imbuh Butet.

Dalam pertemuan dengan presiden beberapa waktu lalu, senimal asal Yogyakarta ini mengaku meminta agar presiden tidak hanya melihat seni dari wajah-wajah orang populis seperti terlihat di televisi. Karena menurutnya, sejatinya banyak seniman yang wajahnya tidak populis, tetapi karyanya memiliki kualitas internasional.

Bahkan, ada profesi seni yang tidak mengharuskan wajahnya dikenal, seperti cerpenis, sastra, perupa, tetapi karya mereka diakui dunia. Karena sektor seni, ekosistemnya sangat besar, misal dalam setiap pertunjukan terdapat peran dan dukungan pihak lain mulai orang yang mengurus sound dengan tim, sound engineer, lighting, orang yang mengurus kostum, makeup, konsumsi. Bahkan, ada seni karawitan, penari jawa, yang juga perlu ditolong diperhatikan pemerintah.

"Karena itu, pelaku seni di Yogyakarta saat ini juga mulai membangun basis ekonomi yang praktis, seperti bercocok tanam. Saya berharap, diskusi dengan presiden dapat diterjemahkan, negara hadir, kementerian terkait merespons hasil percakapan dengan presiden kemarin," tegas Butet.

Merespons kebutuhan tersebut, pemerintah melalui berbagai perusahaan BUMN, belakangan mulai aktif berkolaborasi dengan public figure, seniman, dengan menggelar event yang diselingi kampanye positif dan memberi semangat menerapkan protokol kesehatan. Salah satu dukungan, Pertamina sebagai salah satu BUMN menggelar event PertaShow #5 by Pertamina dengan mengambil tema "Berbagi Berkah untuk Semua". Event yang digelar pada 22 Juli pukul 19.30 itu akan dimeriahkan oleh Anji, Tiara Andiri, Gading Martin, dan Angie Ang.

Tak hanya itu saja, dalam event itu Pertamina mengajak masyarakat berdonasi dengan menukarkan Poin di aplikasi My Pertamina. Adpaun bagi yang beruntung, tersedia saldo LinkAja masing-masing Rp500 ribu untuk 100 pemenang dan Yamaha Lexi.

Seniman dan musisi Addie MS menyampaikan, pemerintah, BUMN, dan industri kreatif memang harus bersinergi, berkomunikasi, agar berbagai program dapat disampaikan ke masyarakat. Karena, dengan komunikasi, berbagai salah paham dan salah informasi bisa lebih mudah atasi.

Addie yang beberapa waktu lalu bersama sejumlah musisi hadir ke Istana dan bertemu presiden mengatakan, dengan bertemu langsung, presiden bisa mendapat masukan mengenai permasalahan yang ada di masyarakat. Para seniman pun bisa mendapatkan gambaran mengenai permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dari presiden langsung.

"Diharapkan para seniman bisa tergerak untuk ikut menyosialisasikan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dengan kreativitas masing-masing," ujar Addie.

Menurut Addie, pandemi Covid-19 ini bukan masalah pemerintah saja, melainkan masalah bersama, bahkan masalah seluruh bangsa di dunia. Karena itu, langkah dan kolaborasi menjadi kunci agar semua pihak bisa sama-sama maju.

Jadi menurutnya, kolaborasi apa pun, baik antarseniman maupun dengan BUMN atau swasta, tentu akan baik sekali. Inisiatif BUMN atau swasta untuk menggandeng para seniman untuk ikut penggalangan dana maupun sekadar mengingatkan masyarakat pentingnya saling melindungi dengan rajin pakai masker dan menjaga jarak tentu sangat baik.

"Di negara-negara lain, dukungan perusahaan negara pada aktivitas seni budaya sangat lazim," tegas Addie.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: