Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tengku Zul Dikepret Orang Demokrat: Baca Dulu, Jangan Provokasi!

Tengku Zul Dikepret Orang Demokrat: Baca Dulu, Jangan Provokasi! Kredit Foto: IG @tengkuzulkarnain.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean merespons tegas cuitan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain yang mengomentari pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait jenasah pasien positif Covid-19 yang lebih baik di bakar.

Bahkan, Tengku Zul, melontarkan pertannyaan kepada Mantan Kapolri tersebut, ia bertanya jika ada anak atau istrinya yang meninggal karena Covid-19 apakah mau dibakar atau dikubur dengan syariat Islam sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Kemarahan Anies Bukan Main, Orang Demokrat: Hati-Hati Pak Gub..

Baca Juga: Dituding Anggota HTI, Tengku Zul Ngomel: Saya Orang MUI, Paham!

"Apakah kalau anak atau isteri anda mati kena Corona anda mau mayat mereka dibakar..? Atau dikuburkan sesuai ajaran Islam dan protokol Kesehatan..?" katanya, dalam akun Twitternya.

Terkait itu, Ferdinand meminta Tengku Zul membaca isi berita sebelum memprovokasi di media sosial.

"Astaga, Sudah baca isi beritanya belum pak Zul? Dibaca dulu sblm memprovokasi dgn cuitan sprt ini. Pak Tito jelas menyatakan SECARA TEORI yg terbaik dibakar. Pak Tito bkn memaksa atau menyuruh, tp menyampaikan teori. Pak Tito ttp berpesan agar menjaga protokol saat pemakaman," balas @FerdinandHaean3, seperti dikutip, Jumat (24/7/2020).

Diberitakan sebelumnya, Menteri Tito menyebut secara teori cara terbaik untuk menangani jenazah pasien positif Covid-19 yakni dengan cara dibakar ketimbang dimakamkan.

Sambungnya, hal tersebut bertujuan agar virus corona yang menginfeksi jenazah turut mati karena terbakar api.

Namun, meski begitu, ia menyatakan cara seperti itu kemungkinan akan menuai pro dan kontra di tengah masyarakat Indonesia.

"Karena virusnya itu akan bertahan. Dan upayakan dimakamkan di kuburan yang tidak ada air mengalir, (artinya) kering, panas," kata Tito.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: