Radiasi infra merah ini, lanjut Sunarno, tidak dapat dilihat mata manusia. Namun, bisa dirasakan sebagai panas seperti suhu tubuh. Ia menjelaskan pula kabar yang menyebut thermo gun bahaya bagi otak saat laser ditembah ke dahi. Menurut Sunarno, kabar-kabar tersebut tidak benar karena laser dalam thermo gun tidak membahayakan otak. Pasalnya, laser yang digunakan memiliki energi rendah dan tidak cukup energi untuk merusak otak.
"Karena berada dalam frekuensi nonpengion. Namun, upayakan jangan sampai kena mata," ujar Sunarno.
Sunarno menambahkan fungsi laser yang ada dalam thermo gun hanya membantu menentukan titik pusat pengukuran kepada objek. Karenanya, tidak berkaitan terhadap fungsi pengukuran suhu.
"Kerjanya sama seperti dalam presentasi untuk ketepatan kepada objek. Kalau untuk mengukur suhu manusia kan dilakukan dalam jarak dekat sehingga tidak perlu pakai laser, dinonaktifkan saja," kata Sunarno.
Berbeda dalam industri, penggunaan laser sangat diperlukan untuk membantu ketepatan arah kepada objek yang posisinya jauh. Misal, dalam logam panas, kabel yang mengalami konsleting dan lain-lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: