Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gapki: Terjadi Politisasi Kelapa Sawit!

Gapki: Terjadi Politisasi Kelapa Sawit! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Tofan Mahdi, mengungkapkan bahwa ada usaha-usaha untuk menjelekkan bahkan menjatuhkan komoditas kelapa sawit.

Tofan mengatakan, pemberitaan negatif soal kelapa sawit itu sengaja dibesar-besarkan dan diembuskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Soal Sawit, Wamendag Bertekad Intensifkan Diplomasi dan Kampanye

"Apakah ini ada politisasi? Yang melakukan politisasi ialah negara-negara barat seperti Amerika, Uni Eropa, dan lain sebagainya. Mereka melakuan politisasi dengan menyebut bahwa kelapa sawit ini membahayakan bagi kehidupan masyarakat baik lingkungan, kesehatan, dan sebagainya," kata Tofan saat menjadi pembicara dalam Digitalk Sawit Sumatera Region III yang diselenggarakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Senin (27/7/2020).

Untuk melawan pemberitaan negatif tersebut, lanjut Tofan, para pelaku usaha dan pemerintah makin gencar melakukan kampanye positif soal kelapa sawit.

"Kesadaran masyarakat Indonesia tentang arti strategis minyak sawit ini bolehh saya katakan belum lama. Mungkin secara serius kami membangun kampanye positif ini baru 10 tahun terakhir. Apalagi setelah BPDP Kelapa Sawit ini kampanyenya makin masif. Jadi, kita harapkan makin banyak masyarakat Indonesia tahu tentang dampak positif dari minyak sawit," tambahnya.

Tofan mengatakan, sawit merupakan komoditas strategis Indonesia yang menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu mengentaskan kemiskinan.

"Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Berdasarkan data 2019, produksi minyak sawit Indonesia mencapai 52 juta ton," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: