Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dirut Garuda: Tidak Boleh Menyerah, Jangan Menyerah

Dirut Garuda: Tidak Boleh Menyerah, Jangan Menyerah Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Terpisah, pengamat penerbangan Alvin Lie menjelaskan kontribusi terbesar pada bisnis penerbangan saat ini adalah dari perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kita harus pahami demografi dari jumlah jasa penerbangan domestik kita. Seperti ASN, pegawai BUMN, TNI-Polri itu punya kontribusi yang besar," ucap Alvin.

Dari data yang dia miliki, kontribusi perjalanan dinas ini mencapai lebih dari 60 persen. Selanjutnya sekitar 17 persen adalah kontribusi perjalanan bisnis swasta dan 13 persen pribadi.

Paling bontot kontribusi pariwisata sebesar 10 persen. Artinya, secara keseluruhan pada bisnis penerbangan mulai dari traffic di bandara Angkasa Pura I dan II, aktivitas pergi-pulang menggunakan maskapai Garuda sebanyak 60 persen atau 2/3 digunakan untuk perjalanan.

Menurut Alvin, dalam kondisi ini, baik Garuda, Angkasa Pura I, maupun Angkasa Pura II tidak bisa berharap besar pada traffic penumpang maskapai. Apalagi, sampai berharap beberapa bulan lagi ada turis asing yang berkunjung untuk wisata.

"Sekarang untuk perjalanan dinas atau bisnis masih sedikit sekali. Apalagi sekarang bisa melakukan meeting atau rapat negosiasi melalui video conference. Nah, ini yang membuat industri penerbangan sulit bangkit. Peningkatan ada, tapi itu belum signifikan," paparnya.

Karena itu, dia setuju dengan yang dilakukan Garuda. Karena maskapai harus terus memaksimalkan bisnis nonpenumpang. Begitu juga pengelola bandara, bisa memaksimalkan lini bisnis yang masih berjalan di luar sektor penerbangan. Misalnya, memanfaatkan ruang kosong yang berada di bandara untuk kegiatan di luar aktivitas penerbangan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: