Geram, Publik AS Tuntut Militer Imbas Terbakarnya Kapal Perang
Penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran kapal perang amfibi milik Amerika, Bonhomme Richard yang terjadi beberapa waktu lalu telah mendekati titik terang.
Dalam pengambilan sampel udara setelah terjadinya kebakaran didapati adanya senyawa bahan kimia yang terkandung dalam asap kebakaran. Distrik Kontrol Polusi Udara San Diego mengungkapkan bahwa asap kebakaran itu mengandung zat-zat termasuk benxena, klorometana, dan asetonitril.
Baca Juga: Kapal-kapal China Muncul di Perairan Galapagos, Ekuador Siaga
Dilansir dari Military Times Rabu (29/7/2020), Laksamana Angkatan Laut Philip Sobeck mengatakan bahwa tidak ada zat beracun di dalam kapal. Polutan yang terkandung dalam asap kebakaran adalah hasil kegiatan normal seperti mengendarai mobil.
“Tapi di dek bagian bawah ada plastik yang mengelilingi kabel dan hal-hal semacam itu. Ada pula jenis kain yang berbeda, tapi semua itu digunakan untuk proses pemeliharaan kapal. Jadi saat ini kami tengah menguji semua bahan itu dan memeriksa semua yang kami tahu,” ucap Sobeck.
Namun di sisi lain Kepala Kepatuhan Distrik Udara, Mahiany Luther mengatakan bahwa Bonhomme Richard melakukan pelanggaran karena menciptakan gangguan publik dengan menghasilkan asap dan bau.
Tapi para pejabat distrik lainnya mengatakan bahwa AL tidak memiliki banyak pilihan untuk mengendalikan api dan tidak mengetahui tindakan apa yang bisa diterapkan untuk mencegah dampak kebakaran terhadap masyarakat sekitar.
Meskipun begitu beberapa masyarakat di sekitar sana telah membentuk kelompok Advokat Komunitas Pemadam Api Kapal Angkatan Laut untuk memeriksa melalui jalur hukum potensial yang dapat diambil.
Selain itu kelompok ini juga mendesak militer untuk menyusun rencana pemberitahuan darurat untuk insiden serupa di masa yang akan datang.
Akibat kebakaran kapal perang amfibi AL Amerika, sebanyak 63 orang yang terbagi menjadi 40 prajurit AL dan 23 warga sipil yang mendapat perawatan untuk cedera ringan seperti kelelahan akibat panas dan penghirupan asap setelah kebakaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: