Lagi pula, kata Arifin, walaupun Nadiem dan Kiai Said jadi bertemu, hal tersebut sepertinya akan percuma. Soalnya, belum ada langkah konkret yang dilakukan Nadiem untuk memperbaiki diri.
Dia mengakui, Nadiem memang sudah menyampaikan permintaan maaf atas polemik POP. Namun, permintaan maaf itu masih ngambang. Belum diikuti langkah konkret. Buktinya, Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation masih terdaftar dalam POP. "Istilahnya saat ini, mungkin masih status quo. Jadi walapun bertemu, Kiai Said juga akan kebingungan mau membicarakan apa," ujarnya.
Arifin menyimpulkan, belum ada itikad baik dari Nadiem untuk melakukan perbaikan. Sebagai contoh, Nadiem mengaku akan mengevaluasi penerima dana hibah POP. Namun, dalam praktiknya, organsasi yang telah dinyatakan berhak menerima justru masih melakukan tahapan POP. Karena itu, keputusan NU masih tetap mundur dari POP.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: