Daman Huri menegaskan, semua sistem ini sudah diuji coba berkali-kali dengan hasil memuaskan karena tidak ada sampah atau kotoran hewan yang terbuang secara sia-sia. Bahkan, dia mengklaim sistem pertanian Unibraw memiliki tingkat keramahan lingkungan tinggi alias zero waste.
"Semua limbah tidak ada yang terbuang karena secara otomatis bermanfaat bagi semua sistem tanam," katanya.
Senada dengan Daman Huri, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) Irwan Sukri Banua mengatakan bahwa gerakan pangan lestari atau family farming adalah gerakan yang tepat dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Menurut saya program dan gerakan ini sangat luar biasa untuk banyak aspek. Salah satunya adalah pencegahan dan penanganan pengendalian Covid-19. Dengan demikian, ketahanan pangan nasional benar-benar meningkat untuk memproduksi bahan pangan yang cukup memadai," katanya.
Di Lampung, kata Irwan, Unila sendiri sudah merancang program ketahanan pangan dengan melibatkan lembaga dan instansi lain untuk peningkatan berbagai komoditas pangan.
"Kita libatkan juga kelompok mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas Pertanian Lampung untuk terlibat dalam program pemanfaatan lahan pekarangan lestari ini. Ke depan, kami akan melibatkan masyarakat secara luas," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: