Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahaya, Hoaks Ajakan Penarikan Dana Perbankan, Sangat Bahaya

Bahaya, Hoaks Ajakan Penarikan Dana Perbankan, Sangat Bahaya Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai saat ini kondisi perbankan nasional Indonesia masih stabil dan sehat. Indikator-indikator perbankan menunjukkan bahwa memang terjadi penurunan di beberapa bank, tetapi secara keseluruhan masih baik.

"Beberapa bank bahkan masih mencatatkan kenaikan keuntungan selama semester I 2020. Likuiditas bank terjaga. Kualitas aset masih baik sehingga memungkinkan bank untuk tetap mendapatkan keuntungan," ujar Piter di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Memang rasio non-performing loans (NPL) perbankan mengalami kenaikan, tetapi kenaikannya masih dalam batas aman. NPL perbankan masih di bawah batas psikologi 5 persen. Data OJK menyebutkan, pada Juni 2020, NPL perbankan berada dalam posisi 3,11%, meningkat dibandingkan Maret 2020 yang sebesar 2,77%.

Baca Juga: Laba Bersih Danamon Merosot, Cuma Cetak Rp845 Miliar

"Terkait isu beberapa bank mengalami permasalahan likuiditas, isu tersebut tidak sepenuhnya benar. Permasalahan likuiditas yang dihadapi beberapa bank tertentu masih dalam batas-batas yang bisa dikelola oleh otoritas," ungkapnya.

Data regulator menyebutkan, perbankan saat ini dinilai masih tangguh karena memiliki rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 22,59 persen. Kecukupan likuiditas juga terjaga dengan baik tercermin dari rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) per 15 Juli 2020 menguat ke level 122,57 persen dan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) berada di level 26,02 persen, jauh di atas threshold 50 persen dan 10 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: