Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandemi Covid-19 Pukul Ekonomi RI sampai Babak Belur

Pandemi Covid-19 Pukul Ekonomi RI sampai Babak Belur Tenaga kesehatan mengambil sampel tes swab untuk penyakit virus korona (COVID-19) dari polisi lalu lintas sambil duduk di dalam kendaraan pengumpul tes swab di kompleks perkantoran Singha Durbar, yang merupakan kantor Perdana Menteri dan kementerian lainnya, di Kathmandu, Nepal, Rabu (29/7/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Navesh Chitrakar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020. Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2020 mengalami kontraksi -5,32% (yoy), turun terlalu dalam dibandingkan dengan capaian triwulan I 2020 sebesar 2,97% (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh melemahnya ekonomi global sejalan dengan pandemi Covid-19 dan menurunnya aktivitas ekonomi domestik sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

"Ke depan, BI melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi," ujar Onny di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Baca Juga: Subsidi Bunga Justru Menghambat Pemulihan Ekonomi RI?

Baca Juga: Bos BI Ajak Mahasiswa Adaptasi Digitalisasi Keuangan

Lebih jauh, Onny menuturkan, penurunan pertumbuhan ekonomi domestik terjadi di semua komponen PDB sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi -5,51% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja triwulan I-2020 sebesar 2,83% (yoy). Investasi mencatat kontraksi -8,61% (yoy), turun dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya 1,70% (yoy).

"Stimulus pemerintah yang sesuai dengan pola musiman belum kuat juga berpengaruh pada konsumsi pemerintah yang tercatat kontraksi 6,90% (yoy), turun tajam dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,75% (yoy)," tukasnya.

Selain itu, kinerja ekspor juga terkontraksi 11,66% (yoy) akibat pelemahan ekonomi global dan penurunan harga komoditas dunia. Seiring dengan kontraksi permintaan domestik dan ekspor, kinerja impor juga mengalami kontraksi -16,96% (yoy).

Di sisi lapangan usaha (LU), hampir seluruh LU mengalami kontraksi kecuali LU Infokom, LU Pengadaan Air, LU Jasa Kesehatan, Pendidikan, dan Keuangan, serta LU Pertanian.

"Perlambatan ekonomi terutama didorong oleh kontraksi pada LU Transportasi dan Pergudangan, LU Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi, dan LU Industri Pengolahan," tambah Onny.

Sementara itu, LU Infokom masih tumbuh meningkat dari triwulan sebelumnya, seiring meningkatnya penggunaan media digital dalam penerapan Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH). Kinerja LU Pertanian juga masih tercatat positif sejalan dengan masa panen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: