Berdasarkan data Bank Dunia, kata dia, 54 persen angkatan kerja Indonesia merupakan orang-orang yang pernah mengalami stunting. Pemerintah sendiri sudah menargetkan menurunkan angka stunting turun dari 27 persen ke 14 persen pada 2024 nanti.
“Orang kalau sudah stunting maka kemampuan kecerdasannya sudah selesai, tidak bisa dinaikkan lagi,” tuturnya.
Salah satu program yang dijalankan pemerintah saat ini adalah pembekalan bagi para calon pengantin. Pembekalan calon pengantin ini, kata Muhadjir, sifatnya berupa perencanaan membangun keluarga antara dua pasangan yang hendak menikah. Pernikahan tanpa perencanaan bukan tak mungkin akan menjadi salah satu rumah tangga baru yang miskin.
Muhadjir menyebut perencanaan juga tak hanya berkisar pada bagaimana cara menjalani pernikahan, tetapi juga berkaitan dengan perencanaan memiliki keturunan, ekonomi, hingga perencanaan masa depan anak. “Itu kita harapkan rumah tangga baru akan siap untuk menyiapkan generasi Indonesia yang maju, yang unggul sesuai arahan dari Bapak Presiden,” tandasnya.
Sebelumnya, Muhadjir sempat mengusulkan ke Menag Fachrul Razi membuat fatwa agar orang kaya wajib menikahi yang miskin. “Mbok disarankan sekarang dibikin Pak Menteri Agama ada fatwa; yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin,” ujar Muhadjir dalam sambutannya di acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional di JIExpo, Kamis (20/2).
Pernyataan Muhadjir banyak dikritik warganet. Salah satunya eks Menko Maritim Rizal Ramli. “Kok tega ngomong gini, bukan cari jalan utk kurangi warga miskin?” cuit @RamliRizal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: