Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Visa Senang Bukan Main, Transaksi Contactless-Nya Melesat 700%

Visa Senang Bukan Main, Transaksi Contactless-Nya Melesat 700% Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Visa, penyedia pembayaran digital di dunia, mengumumkan transaksi Visa contactless atau nirkontak bertumbuh lebih dari 700% pada periode 2018 dan 2019, seiring kebutuhan masyarakat Indonesia akan cara membayar yang cepat, inovatif, dan aman.

Pada periode yang sama, jumlah kartu kredit dan debit Visa contactless yang beredar di pasar meningkat sekitar 500%.

Tingginya pertumbuhan transaksi nirkontak didorong oleh penerimaan pembayaran contactless yang semakin luas dan saat ini tersedia di berbagai kategori pedagang/merchant, termasuk hypermarket, restoran, kedai kopi, toko kue dan roti, pom bensin, bioskop, dan toko serba ada.

Baca Juga: Kantong Boleh Tipis, 85% Orang Indonesia Pede Lewati Krisis

Baca Juga: Harga Emas Bikin Meringis, Antam Tetap Laris Manis

Seperti Carrefour/Transmart Carrefour, Foodmart, Giant, Hero, Hypermart, Hyfresh, Lotte Mart, Primo, Pepito, Bakmi GM, Hoka-Hoka Bento, McDonald’s Indonesia, Yoshinoya, Maxx Coffee, Tous Les Jours, Shell, Cinepolis, Cocomart, Guardian, dan lain-lain.

"Kami senang melihat seiring dukungan kuat kami dalam merealisasikan masyarakat nontunai di Indonesia, sejalan dengan misi pemerintah dan Bank Indonesia, penggunaan kartu contactless secara signifikan telah bertumbuh selama 24 bulan terakhir hingga akhir 2019," kata Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia di Jakarta, Kamis (6/8/2020).

Dia membeberkan, studi Consumer Payment Attitudes Visa yang terbaru juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia siap menyambut gaya hidup nontunai. Lebih dari 40% masyarakat Indonesia membawa uang tunai lebih sedikit dibandingkan dua tahun lalu.

"Ketika ditanyakan, mereka mengungkap alasannya adalah meningkatnya penggunaan pembayaran kartu dan contactless, serta persepsi bahwa membawa uang tunai dalam jumlah banyak tidak aman," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: