Ketika Ledakan Dahsyat Beirut Munculkan Teori-teori Konspirasi
Serangan Bom atau Nuklir
Ledakan pada Selasa menghasilkan awan jamur yang banyak diidentikkan dengan senjata atom atau nuklir.
Sementara beberapa lainnya meyakini ledakan itu sebagai serangan bom yang menyasar Lebanon, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
#LebanonExplosion it’s conspiracy to occupy Lebanon .. its 1000’s of peoples died.. one could see the people flying due to the waves originated by the blast.. that’s atomic attack and some firework or stored firework explosion .. it’s an attack on human rights violations pic.twitter.com/1jUB262LNk
— rocky (@rockyrock916) August 4, 2020
"Saya bertemu dengan beberapa jenderal besar kami dan mereka hanya merasa bahwa ini bukanlah semacam peristiwa ledakan manufaktur," kata Trump kepada wartawan pada Selasa, beberapa saat setelah ledakan di Beirut terjadi.
"Ini tampaknya, menurut mereka, mereka akan tahu lebih baik daripada saya, tetapi mereka tampaknya berpikir itu adalah (serangan)."
Klaim itu kembali disampaikannya pada Rabu dalam keterangan pers di hadapan wartawan.
Namun, pejabat militer dan pertahanan AS sendiri telah membantah dugaan itu, menyebut penyebab ledakan kemungkinan karena kecelakaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: