Kredit Modal Kerja adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada pelaku usaha, baik UMKM maupun korporat, dalam rangka pembiayaan terhadap modal kerja atau modal usaha.
Fasilitas kredit modal kerja (KMK) yang diberikan ini baik dalam rupiah atau valuta asing untuk memenuhi modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha dengan jangka waktu maksimal 1 tahun. Pemberian KMK ini bisa ke perorangan atau badan usaha yang berencana mengembangkan usahanya.
Baca Juga: Apa Itu Fixed Cost?
KMK diharapkan bisa membantu wirausahawan kecil yang memang membutuhkan modal lebih untuk menunjang usaha mereka.
Pinjaman modal ini memang memiliki jangka waktu yang pendek, yaitu hanya untuk satu tahun saja. Dan di dalam satu tahun tersebut nilai pencairan kredit maksimal 70% dari total kebutuhan akan modal kerja dengan jaminan usaha itu sendiri.
Jenis dari pinjaman KMK ini diantaranya adalah pinjaman rekening koran yang mana sebuah fasilitas untuk nasabah melakukan penarikan kapan saja melalui rekening korannya hingga plafon tertentu dengan menggunakan cek atau BG.
Kredit Modal Kerja juga biasanya hanya untuk kebutuhan operasional harian perusahaan, seperti mencakup biaya penggajian, sewa dan pembayaran hutang. Dengan cara ini, pinjaman menjadi pinjaman hutang perusahaan yang digunakan untuk operasional harian.
Untuk diketahui, terkadang perusahaan tidak memiliki cukup uang tunai atau likuiditas aset untuk menutupi biaya operasional sehari-hari. Perusahaan yang memiliki penjualan musiman atau siklus tinggi biasanya mengandalkan KMK untuk membantu mengurangi periode kegiatan bisnis.
Banyak perusahaan tidak memiliki pendapatan yang stabil atau dapat diprediksi sepanjang tahun. Seperti perusahaan manufaktur yang memiliki siklus penjualan dengan kebutuhan pengecer.
Sebagian besar pengecer menjual lebih banyak produk selama kuartal keempat atau musim liburan, dibandingkan waktu lain dalam setahun.
Untuk memasok pengecer dengan jumlah barang yang tepat, pabrikan biasanya melakukan sebagian besar aktivitas produksi mereka, seperti menyiapkan persediaan untuk kuartal keempat.
Kemudian, ketika akhir tahun tiba, pengecer mengurangi pembelian manufaktur karena berfokus pada penjualan melalui inventaris mereka, sehingga mengurangi penjualan manufaktur.
Produsen dengan jenis musiman seperti ini seringkali membutuhkan pinjaman modal kerja untuk membayar gaji dan biaya operasional lainnya selama periode tenang kuartal keempat. Pinjaman tersebut biasanya dilunasi pada saat perusahaan memasuki musim sibuk dan tidak lagi membutuhkan pembiayaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: