Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 5,32% di kuartal kedua tahun ini. Jika pemerintah tak kunjung sanggup mengatasi dampak pandemi Covid-19, jurang resesi diprediksi sudah di depan mata.
Prediksi ini diutarakan mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melalui tulisan berjudul "Minus 5 Persen". Dahlan menyebut, pertaruhan untuk Indonesia bisa selamat dari resesi adalah di triwulan III-2020.
Baca Juga: Jurang Resesi Sulit Dihindari Selama Pandemi Masih Tinggi
"Taruhannya adalah triwulan ke-3 sekarang. Kalau triwulan 3 ini juga minus, resmilah Indonesia berada dalam keadaan resesi," kata Dahlan.
Menurut pengamatannya, pemerintah pasti akan makin melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk makin melonggarkan gerak ekonomi. Namun, ancamannya adalah kasus baru makin banyak.
"Taruhannya ada di jumlah penderita baru Covid-19. Bisa jadi jumlah penderita baru akan terus naik. Namun, sepanjang masih di bawah 2.000/hari rasanya tidak akan dianggap berat," ucap Dahlan.
Meski negara lain telah mengalami resesi lebih dulu seperti Singapura dan Amerika Serikat (AS), Dahlan menyebut kasusnya tidak bisa disamakan dengan Indonesia. Dua negara itu dinilai lebih kaya sehingga warganya tidak akan sesulit Indonesia.
"Tentu kita tidak bisa merasa masih beruntung hanya minus 5,3%. Singapura memang minus 42%, tapi itu tidak membuat Singapura sulit. Singapura sudah terlalu kaya untuk dianggap sulit. Demikian juga Amerika. Sedang kita minus 5,3% sangatlah sulit karena posisi awal kita yang masih miskin," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: