Mantan Intel Arab Saudi Korek Bobroknya Mohammed bin Salman
Seorang mantan perwira tinggi intelijen Arab Saudi, Saad al-Jabri, mengklaim bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) mengirim tim untuk membunuh dirinya di Kanada 13 hari setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Hal ini diungkapkan dalam sebuah dokumen yang diajukan di pengadilan federal Amerika Serikat (AS).
Dalam gugatan setebal 106 halaman yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS di Washington DC pada Kamis (6/8/2020), Saad menuding MBS telah mengirim pembunuh bayaran yang dikenal sebagai Tiger Squad atau Pasukan Harimau untuk membunuh dirinya.
Baca Juga: PBB Rupanya Sebut MBS Dalang Pembunuhan Jamal Khashoggi, Kenapa?
Kedekatan Saad dengan intelijen AS dan pengetahuan mendalam tentang aktivitas MBS telah membuatnya menjadi target utama pembunuhan.
Dugaan terhadap MBS ini menurut Saad karena dia memiliki informasi yang memberatkan. Dokumen tersebut mengatakan ini termasuk dugaan korupsi dan mengawasi tim tentara bayaran pribadi Tiger Squad.
"Beberapa tempat menyimpan informasi sensitif dan memberatkan tentang terdakwa bin Salman, kecuali rekaman yang dibuat Saad untuk mengantisipasi pembunuhannya. Itulah mengapa terdakwa bin Salman menginginkan dia mati dan berusaha untuk membunuhnya selama tiga tahun terakhir," ujar pernyataan dalam gugatan tersebut dilansir Al Jazeera.
Dugaan ini muncul setelah agen perbatasan Kanada curiga terhadap regu pembunuh ketika berusaha memasuki negara itu di Bandara Internasional Pearson Toronto. Lelaki berusia 61 tahun ini selama bertahun-tahun adalah perantara kunci untuk MI6 Inggris dan agen mata-mata Barat lainnya di Arab Saudi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: