Memasuki fase telogen effluvium, sejumlah rambut biasanya bergerak ke fase telogen dan rontok. American Academy of Dermatology (AAD) menyatakan, kehilangan 50 hingga 100 rambut sehari hal yang biasa. Namun kehilangan secara signifikan lebih dari ini dianggap berlebihan, dan menghasilkan diagnosis telogen effluvium.
Meskipun tidak ada bukti mekanisme khusus Covid-19 memicu kerontokan rambut, penyakit serius apapun dapat menyebabkan telogen effluvium dan Covid-19 pasti termasuk dalam kategori itu.
"Covid-19 jelas menyebabkan banyak dari Anda stres dan bukan hanya stres fisiologis pada tubuh akibat infeksi. Pandemi telah menyebabkan banyak jenis stres di luar penyakit, seperti tekanan finansial, kematian orang yang dicintai, dan masalah terkait perawatan anak," kata Kristen Lo Sicco, asisten profesor dermatologi di NYU Langone Health.
Baca Juga: Mantap Pisan, Kang Emil Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Menurut Adalja, biasanya telogen effluvium bertahan hingga enam bulan. Seseorang yang mengalami kerontokan rambut akibat stres akan mulai melihat rambut mereka secara bertahap kembali normal saat rambut baru tumbuh. Kesabaran diperlukan di sini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: