Semua persediaan yang dimiliki secara pribadi di satu-satunya gudang biji-bijian di negara itu telah dihancurkan.
Ledakan memorakporandakan Beirut terjadi pada 4 Agustus lalu. Sumber ledakan adalah gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat, yakni bahan kimia untuk membuat pupuk dan bahan peledak. Gudang tersebut terletak di dekat pelabuhan Beirut.
Sejauh ini, sebanyak 163 orang dilaporkan tewas akibat ledakan. Sementara, korban luka mencapai lebih dari 6.000. Peristiwa itu telah memicu pergolakan di Lebanon. Ribuan warga turun ke jalan dan melakukan demonstrasi menuntut pergantian rezim.
Mereka menilai pemerintah bertanggung jawab penuh atas terjadinya hal tersebut. Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab telah mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (10/8/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: