Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kebutuhan petani, yang alokasi pupuk bersubsidinya belum tercukupi, dan juga untuk para petani yang tidak terdaftar dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Sehingga Pupuk Indonesia tetap bisa memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani, dan produktivitas sektor pertanian pun terjaga.
Wijaya mengungkapkan stok pupuk subsidi yang tersedia saat ini dalam kondisi aman. Data perseroan menunjukan total stok sebanyak 1.316.076 ton, sekitar lima kali lipat dari ketentuan minimum stok sebesar 244.893, guna menjaga ketersediaan pupuk bagi masyarakat petani.
Adapun jumlah stok pupuk tersebut dipenuhi oleh lima anak perusahaan Pupuk Indonesia, antara lain PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Pupuk Sriwidjaja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: