Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kostratani & Program YESS Buka Lebar Lapangan Kerja bagi Milenial

Kostratani & Program YESS Buka Lebar Lapangan Kerja bagi Milenial Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Laju perekonomian Kabupaten Cianjur sebagian besar ditopang oleh sektor pertanian. Namun, di sisi lain perekonomiannya masih menghadapi permasalahan tingginya tingkat pengangguran terbuka.

Peningkatan penyerapan tenaga kerja merupakan salah satu kebijakan strategis yang harus dilakukan. Sektor pertanian diharapkan mampu meningkatkan kapasitas penyerapan tenaga kerja dan mengurangi tingkat kemiskinan dengan pemetaan sektor-sektor kunci yang memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di luar sektor pertanian.

Program YESS menjadi salah satu sinergi program Kementerian Pertanian (Kementan) dan IFAD yang dirancang untuk mengembangkan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaaan untuk menjadi wirausahawan muda dan tenaga kerja profesional di bidang pertanian. 

Baca Juga: Kementan Lakukan Penyegaran, Dirjen PKH Dijabat Nasrullah

Baca Juga: Kolaborasi Kostratani & YESS Lahirkan Wirausahawan Muda Pertanian

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengungkapkan bahwa petani milenial adalah penerus pembangunan pertanian di Indonesia. Keberhasilan pembangunan pertanian bergantung pada jumlah petani pengusaha milenial. 

Potensi pertanian di Cianjur menjadi peluang tersendiri bagi generasi milenial. Tak hanya itu, jumlah generasi milienialnya pun cukup tinggi. Itulah salah satu alasan pemilihan Cianjur menjadi salah satu kabupaten yang menjadi sasaran program YESS. 

"Cianjur ini terkenal sebagai gudangnya petani milenial. Saat ini telah lahir beberapa pelopor petani milenial yang telah menjadi enterpreneur sukses, sebut saja Sandi Okta Susila dan Agus Ali."

"Ayo sebanyak-banyaknya lahirkan petani milenial. Program YESS akan memberikan kesempatan kepada generasi milienial di pedesaan yang memiliki minat untuk terjun dan menggeluti sektor pertanian. Para petani milienial dapat mengajak rekan-rekannya di pedesaan untuk turut serta mengisi pembangunan pertanian dengan menjadi petani milenial atau wirausaha pertanian," seru Dedi.

Tak hanya itu, YESS program akan bersinergi dengan berbagai pihak seperti BPP, LSM, serta unit kerja Kementan lainnya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan serta pelatihan.

"Semakin banyak pemuda-pemudi yang menjadi petani milenial, insyaallah kita akan menghadapi pertanian yang lebih maju," ajak Dedi.

Sebagai rumah penyuluh dan petani, BPP menjalankan fungsi sebagai pusat koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan pertanian, pusat data dan informasi pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan kemitraan usaha tani dan koordinasi program pembangunan di kecamatan.

Project Manajer YESS Program, Inneke Kusumawati menjelaskan, BPP mempunyai peran strategis yang harus mampu mengoordinasikan, menyinergikan, dan menyelaraskan kegiatan pembangunan pertanian pada wilayah kerja penyuluhan pertanian di kecamatan dengan pihak terkait lainnya.

Untuk itu, program YESS menggandeng BPP sebagai pos yang  berfungsi sebagai basis data statistik pertanian (BDSP), yang nantinya akan menjadi penyedia jasa konsultasi usaha yang dapat mempromosikan pemuda perdesaan dalam mengembangkan agribisnis mereka melalui pelatihan dan pengawasan  bisnis, memfasilitasi pengusaha muda/pemuda perdesaan dalam mengakses pasar, input pertanian, dan dukungan keuangan.

"Serta membantu pemuda perdesaan dalam menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dalam hal manajemen rantai pasokan," jelasnya pada Sosialisasi Program YESS dan Sistem AWR di Cianjur (11/8/2020).

Sosialisasi Program YESS dan Sistem AWR yang dilaksanakan di BPP Pacet-Cianjur ini diikuti oleh 16 BPP di Kabupaten Cianjur. Penetapan 16 BPP dari 32 BPP di Kabupaten Cianjur adalah sebagai langkah awal dalam penetapan BPP Model melalui program Kostratani. 

Bak gayung bersambut, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Cianjur Mamad Nano mendukung penuh upaya peningkatan petani milenial, khususnya di Kabupaten Cianjur.

"Bila kita telah mengenal Sandi Okta Susila dan Agus Ali sebagai pengusaha petani milenial yang sukses, melalui Kostratani dan YESS, kita akan mencari bibit-bibit baru yang akan menjadi petani atau pengusaha tani milenial lainnya," ungkap Nano.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: