Habis Amerika dan India, Kini Eropa Juga Curigai TikTok, Kenapa?
Setelah Amerika Serikat (AS) dan India, kini badan pengawas data Eropa juga mempertanyakan keamanan pengelolaan data pengguna TikTok.
Karena itulah, badan pengawas bernama CNIL (The Comission nationale de l'informatique et des libertés) mengadakan penyelidikan lanjutan terhadap hal tersebut.
“Kami memulai penyelidikan pada Mei 2020,” ujar Juru Bicara CNIL Prancis, dilansir dari TechCrunch, Jumat (14/8/2020).
Baca Juga: Update Pembelian TikTok, Trump: Amerika Harus Untung!
Baca Juga: Jajaran Trump Tak Bisa Bisnis dengan 5 Perusahaan Asal China Ini
Investigasi tersebut bermula karena adanya keluhan soal transparansi pengelolaan data pengguna, hak akses data pengguna, transfer data pengguna di luar wilayah Uni Eropa, sampai kebijakan TikTok dalam melindungi data pengguna di bawah umur.
Menanggapi itu, Juru Bicara TikTok mengatakan, “fokus utama TikTok ialah melindungi keamanan dan privasi pengguna. Kami mengetahui perihal investigasi CNIL dan akan bekerja sama sepenuhnya.”
Yang perlu digarisbawahi, TikTok telah jadi sorotan belakangan ini. Di AS, Trump dan jajarannya berupaya memboikot anak usaha ByteDance itu. Bahkan, ia telah merilis perintah eksekutif untuk melarang transaksi dengan TikTok dan WeChat.
Selain AS, India juga telah melarang 59 aplikasi berbasis di China; TikTok termasuk di antara puluhan platform itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna