PermataBank mencatatkan pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp1,7 triliun, tumbuh 24,2% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1% yoy.
Hal ini sejalan dengan pencapaian rasio marjin bunga (net income margin atau NIM) menjadi 4,5% atau meningkat dari 4,2% di periode yang sama tahun lalu.
Selama kuartal II-2020 sejalan dengan arahan regulator, perseroan melaksanakan program restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi nasabah yang terdampak Covid-19. Sampai dengan akhir Juni 2020, sekitar 15% dari portofolio kredit yang diberikan mengajukan permohonan restrukturisasi dan relaksasi dimana sebagian besar telah diselesaikan.
Sementara posisi likuiditas terjaga, dibuktikan dengan rasio likuiditas loan-to-deposit ratio (LDR) optimum sebesar 80,7% di Juni 2020 dan rasio CASA yang cukup kuat sebesar 52,1%. Pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 11% yoy menunjukkan PemataBank terus memainkan peranan penting dalam mendukung nasabah untuk mengelola operasional bisnis serta kebutuhan likuiditasnya dengan baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: