Mantan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menyebut, deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebagai dendam politik lama yang belum tuntas pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Deklarasi KAMI yang hari ini dilaksanakan dan dihadiri beberapa tokoh-tokoh yang notabene sebenarnya sejak awal sudah berbeda dengan pemerintahan Jokowi, tepatnya pada saat pilpres, menunjukkan bahwa beliau-beliau ini tidak siap kalah dan tidak siap menang," tandas Karding.
Baca Juga: Din Cs Deklarasi KAMI, Eh Disentil Golkar: Gak Malu Sama Rakyat?
Bekas Sekjen PKB ini menyebut pendirian koalisi ini jelas bagian dari dendam atau sejarah lama yang tidak tuntas. Dia pun meminta agar Jokowi tak mereken atau tak perlu memperhitungkan manuver para deklarator.
"Maka, pemerintah tidak perlu memperhitungkan, tidak perlu nggagas kalau bahasa Jawa-nya, aktivitas ini, jauh lebih penting daripada mendengarkan ocehan-ocehan yang dibungkus kritisisme ini," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, aksi-aksi yang dilakukan dalam konteks sekarang ini, tidak tepat atau tidak memiliki sense of crisis di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia dan Indonesia.
"Mereka justru menyampaikan keprihatinan-keprihatinan yang sesungguhnya juga tidak tepat atau lagu lama yang dinyanyikan kembali," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: