Profesor Terkemuka China Pilih Berkhianat dari Partai Komunis
Kredit Foto: Asia News
Pernyataan Cai muncul ketika hubungan AS dan China semakin memburuk. Kedua negara berselisih di hampir semua sektor, mulai dari perdagangan, teknologi, hak asasi manusia, dan arus keuangan. Cai adalah salah satu dari sejumlah kecil dari golongan internal Partai Komunis yang menentang partainya sendiri dan pemerintahan Xi.
Tabloid yang dikelola pemerintah Cina, Global Times menyebut pernyataan Cai sebagai pengkhianatan secara terang-terangan terhadap pemerintah China. Cai dituding telah berkolusi dengan kekuatan eksternal untuk merugikan kepentingan dalam negeri Cina.
Cai mengajar selama 14 tahun di Central Party School milik Partai Komunis China. Dia pensiun pada 2012. Sekolah tempat Cai mengajar mengumumkan bahwa dia telah dikeluarkan dari partai karena membuat pernyataan yang merusak reputasi negara. Sekolah itu juga memotong tunjangan pensiun Cai.
Cai mengatakan, pernyataan yang dibuat oleh Central Party School kemungkinan disebabkan oleh sebuah esai singkat yang dia tulis pada Mei lalu. Dalam esai tersebut, Cai mengecam undang-undang keamanan nasional yang disahkan oleh pemerintah China di Hong Kong. Dia menyebut undang-undang itu sebagai "tindakan brutal terhadap rakyat Hong Kong".
Selain itu, dalam sebuah rekaman audio yang bocor, Cai memberikan label kepada Partai Komunis sebagai "zombie politik", dan menyebut Xi bertindak seperti "bos mafia".
Cai juga menandatangani petisi online pada Februari yang menyerukan kebebasan berbicara setelah kematian Li Wenliang, seorang dokter di Wuhan yang berupaya memberikan informasi untuk meningkatkan kewaspadaan mengenai pandemi virus korona. Li kemudian meninggal dunia karena terinfeksi virus tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: