Profesor Terkemuka China Pilih Berkhianat dari Partai Komunis
Kredit Foto: Asia News
Profesor Cai Xia melontarkan kecaman pedas terhadap elite penguasa China dan Presiden Xi Jinping. Cai yang dikenal sebagai kritikus tajam, sebelumya telah menghabiskan waktu selama bertahun-tahun di pusat pelatihan dan lembaga think tank milik Partai Komunis China.
Cai mengejutkan banyak pihak dengan gagasan liberal dan dukungannya untuk reformasi demokrasi. Dalam sebuah wawancara dengan CNN dari Amerika Serikat (AS), Cai menyerukan kepada pemerintah AS untuk menggandakan pendekatan garis keras terhadap Beijing.
Baca Juga: Kalau China Lakukan Ini ke AS, Trump: Kami Pasti Akan Berpisah!
Dia mendukung kebijakan Presiden Donald Trump yang melarang raksasa telekomunikasi Huawei, karena berpotensi mengancam keamanan nasional.
"Hubungan antara China dan Amerika Serikat bukanlah konflik antara kedua bangsa, tapi sebuah pertarungan dan konfrontasi antara dua sistem dan dua ideologi," kata Cai.
Cai juga menyerukan sanksi terhadap pejabat tinggi China. Dia juga mengimbau komunitas internasional untuk bergandengan tangan dalam menghentikan Partai Komunis yang "menyusup" lembaga global dan menyebarkan cita-cita "totaliter" Presiden Xi.
Sejak berkuasa pada akhir 2012, Xi telah mengkonsolidasikan posisi dan otoritasnya atas Partai Komunis China. Dia telah melakukan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat politik, masyarakat sipil dan minoritas Uighur yang sebagian besar Muslim di wilayah Xinjiang. Xi juga memperketat kontrol atas Hong Kong.
Menurut Cai, Partai Komunis memiliki tujuan untuk menggantikan sistem bebas dan demokratis modern yang diwakili oleh AS. Partai tersebut juga ingin menggantikan nilai-nilai serta tatanan kebebasan dan keadilan melalui model pemerintahannya sendiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: