Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Ada Erupsi Sinabung, Harga Cabai di Medan Turun

Meski Ada Erupsi Sinabung, Harga Cabai di Medan Turun Kredit Foto: Antara/Sastrawan Ginting
Warta Ekonomi, Medan -

Meskipun Sinabung sempat erupsi untuk waktu yang cukup panjang. Namun harga cabai di tingkat pedagang pengecer tetap bergerak dengan kecenderungan menurun. 

Ketua Pemantau Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan harga cabai baik untuk cabai rawit dan cabai merah sama sama turun saat ini. Harga cabai rawit yang sempat bertahan di level Rp34 ribu per Kg, saat ini turun dikisaran Rp25 ribu hingga Rp28 ribu per Kg nya.

"Sementara cabai merah, Meskipun masih relatif stabil di kisaran Rp25 ribu per Kg, namun sejumlah pedagang sudah menjual cabai dengan harga yang lebih miring dikisaran Rp20 ribu per Kg nya saat ini. Dan diperkriakan dalam waktu dekat di pekan ini, cabai merah bisa saja kembali lagi melemah di kisaran Rp20 ribuan per kg atau mungkin saja bisa lebih buruk lagi," katanya, Senin (24/8/2020).

Belanja masyarakat yang melemah di bulan Muharam ini menjadi pemicu memburuknya harga sejumlah kebutuhan pangan masyarakat tersebut. Jadi sekalipun ada erupsi sebelumnya, permintaan yang turun tidak membuat harga kebutuhan pangan masyarakat beranjak naik. 

"Selain demand yang melambat tersebut, persediaan cabai juga banyak dibanjiri dari luar wilayah SUMUT seperti aceh maupun Jawa," ujarnya.

Berbeda halnya dengan cabai, harga daging sapi justru tetap stabil sekalipun permintaan turun cukup signifikan. Selama Muharam permintaan daging sapi bisa saja turun mencapai 30% lebih. Tetapi harga daging sapi masih mampu di pertahankan karena memang harga pokok penjualannya tidak begitu jauh berbeda dibandingkan harga daging sapi di tingkat pedagang pengecer.

"Harga daging sapi sejauh ini masih stabil dalam rentang Rp110 hingga Rp120 ribu per Kg. Berbeda dengan daging sapi, penurunan konsumsi pada daging ayam justru membuat harga daging ayam mengalami kenaikan,"ujarnya.

Kenaikan harga daging ayam ini sesuai dengan prediksi. Bahwa peternak akan mengatur stoknya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga harganya relatif bisa dikendalikan untuk tidak mengalami penurunan. 

"Harga daging ayam saat ini dijual dikisaran Rp27 ribuan per Kg. Dari sebelumnya yang sempat Rp25 ribuan per Kg sekitar sepekan yang lalu," katanya.

Disisi lain, harga bawang putih mengalami kenaikan hingga ke level Rp24 ribuan per kg saat ini.  Harga bawang putih bergerak ke atas seiring dengan stok yang mulai menurun. Untuk harga bawang putih ini memang tidak memiliki hubungan antara erupsi, produksi petani, ataupun gangguan cuaca. Karena mayoritas didatangkan dengan cara impor.

"Secara keseluruhan perkembangan harga pangan di bulan agustus ini bergerak landai, dengan tetap memunculkan potensi deflasi. Selama Muharam ini, diyakini SUMUT akan dibayangi deflasi. Penyebaran Covid 19 ditambah dengan bulan sakral selama Suro (Muharam) membuat belanja masyarakat benar-benar berada di titik terendah setiap tahunnya," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: