Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bamsoet Ingatkan Anak Muda Harus Selalu Berpedoman pada Pancasila

Bamsoet Ingatkan Anak Muda Harus Selalu Berpedoman pada Pancasila Kredit Foto: Humas MPR

"Puncak bonus demografi Indonesia berada di rentang waktu 2030-2040, dengan jumlah penduduk usia produktif berusia 15-64 tahun mencapai sekitar 190 juta. Para siswa yang kini sedang menempuh pendidikan di SD, SMP, SMA/sederajat, maupun mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi, adalah bagian dari bonus demografi tersebut. Jika kalian tak sungguh-sungguh belajar, bukan hanya diri dan keluarga yang dirugikan, melainkan juga bangsa dan negara," tegas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga menyoroti masih rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Antara lain ditandai merosotnya ranking Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia dari urutan ke-65 (2015) menjadi ke-72 (2018) di antara 77 negara. Menunjukan menurunnya kemampuan membaca, matematika, dan sains anak-anak Indonesia menurun.

"Laporan Bank Dunia dalam The Promise of Education in Indonesia 2019 memperlihatkan pendidikan Indonesia menghadapi masalah yang cukup serius. Sepertiga dari seluruh anak-anak di Indonesia di usia 10 tahun mengalami learning poverty, yaitu kondisi ketidakmampuan untuk membaca dan memahami cerita sederhana. Learning poverty berkaitan dengan pendapatan sebuah negara, semakin besar pendapatan sebuah negara, maka tingkat learning poverty semakin kecil," papar Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, untuk membantu peningkatan kualitas SDM selain dari jalur pendidikan, MPR RI juga konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI yang pada hakikatnya adalah pembangunan karakter dan jati diri bangsa Indonesia.

Empat Pilar MPR itu adalah Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa, UUD Negara Republik tahun 1945 sebagai landasan konstitusional, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai konsensus yang harus dijunjung tinggi serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu dalam kemajemukan bangsa.

"Intelektualitas bukan hanya sebatas pada bidang akademis, namun juga termasuk dalam moral dan etika. Kita harus memiliki keduanya untuk bisa membawa bangsa kita menuju kemajuan yang berperadaban. Karenanya, generasi muda harus senantiasa berpedoman pada Pancasila sebagai falsafah bangsa dan pemersatu bangsa dan negara. Karena sejatinya Pancasila adalah intisari dari implementasi nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa," pungkas Bamsoet.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: