Sanksi Donald Trump ke Huawei: Bahayakan Industri Chip & HP Dunia
Industri semikonduktor dan ponsel pintar dunia, termasuk di Amerika Serikat, perlu bersiap menghadapi gangguan ekstrem akibat sanksi baru AS terhadap Huawei.
Mengutip Xinhuanet, Jumat (28/8/2020), Departemen Perdagangan AS mewajibkan produsen asing yang menggunakan teknologi AS untuk memperoleh lisensi jika ingin menjual produk semikonduktor ke Huawei.
"Bertujuan mengekang pertumbuhan Huawei, aturan baru itu malah akan mengancam seluruh rantai pasokan global," ujar para analis.
Baca Juga: Donald Trump, Boikotmu ke WeChat Ancam Perusahaan AS di China
Baca Juga: Baru 3 Bulan Menjabat, Bos TikTok Undur Diri, Gegara Trump??
Sebenarnya, AS telah melarang perusahaan AS menjual chip made in USA kepada Huawei sejak Mei. Meski begitu, Huawei masih bisa membeli chip rakitan pihak ketiga. Nah, langkah terbaru itu bertujuan menambal celah aturan pembatasan sebelumnya.
Konsultan Risiko Politik, Eurasia Group menilai, "langkah itu merupakan upaya terbaru dan berpotensi besar menghentikan kemampuan perusahaan memperoleh semikonduktor canggih untuk semua lini bisnisnya."
Menanggapi itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan, AS telah menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan kekuasaan negara demi menerapkan pembatasan kepada perusahaan China.
"Itu tindakan hegemonik yang terang-terangan," imbuhnya.
Di balik langkah itu, pengamat menilai, dominasi chip buatan AS jadi satu-satunya senjata ampun bagi Washington untuk melawan perusahaan China.
Geoff Blaber dari perusahaan penelitian CCS Insight menyebut, "meseki industri semikonduktor bersifat global, fondasinya sangat berdasar pada Amerika. Pemain utama perangkat lunak desan chip merupakan perusahaan Amerika."
Karena itulah, Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA) AS, yang mewakili 95% industri semikonduktor AS merasa terkejut dan prihatin dengan sanksi baru AS ke Huawei. Mereka mengaku masih meninjau aturan itu.
"Namun, pembatasan luas pada penjualan chip komersial itu akan membawa gangguan signifikan terhadap industri semikonduktor AS," ujar Presiden dan CEO SIA, John Neuffer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna