Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahok Bisa Bernapas Panjang

Ahok Bisa Bernapas Panjang Kredit Foto: Antara/Hiro
Warta Ekonomi -

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa bernapas panjang. Meskipun Pertamina mengalami kerugian hingga Rp 11 triliun, Menteri BUMN Erick Thohir tak akan memecat eks Gubernur DKI Jakarta itu dari kursi Komisaris Utama,

Menurut Erick, kerugian yang dialami Pertamina merupakan hal yang wajar di tengah pandemi corona. Apalagi, yang rugi bukan cuma Pertamina saja, tetapi juga seluruh perusahaan minyak di dunia.

"Kalau Pertamina kan ruginya kelihatan. Kalau kita bandingkan dengan Exxon, dengan Eni, jauhlah kita. Perusahaan-perusahaan yang lain itu jauh lebih rugi," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 5 Fakta Pertamina Tekor, Ahok Deh yang Jadi Bulan-bulanan Netizen

Untuk diketahui, kerugian Pertamina di semester I-2020 mencapai 767,92 juta dolar AS atau sekitar Rp11,13 triliun dengan asumsi kurs 14.500. Sedangkan kerugian sejumlah perusahaan migas multinasional seperti Exxon Mobil dan Eni jauh di atas Pertamina.

Menurut Erick, kerugian yang dialami Pertamina lantaran pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan menjual BBM dengan skema subsidi. Karena itu, dia memastikan, tak akan merombak bos-bos Pertamina, termasuk keberadaan Ahok yang saat ini menjadi sorotan banyak orang.

Erick yakin, jajaran direksi dan komisaris Pertamina terus berupaya mencari jalan keluar. Lagipula, eks Presiden Inter Milan ini tak akan menjilat ludahnya sendiri soal bongkar pasang direksi.

"Saya prinsipnya angkat direksi jangan diganti-ganti. Kan, saya di awal sudah bilang selama KPI (key performance indicator) tercapai, terus dibilang Pak Erick pilih kasih main pecat-pecat saja, enggak lho," akunya.

Beda misalnya jika KPI Pertamina jeblok. Erick mengaku tak segan merombak jajaran direksi. Faktanya, saat ini Pertamina masih melakukan efisiensi di berbagai sektor. "Pertamina juga masih on progress dalam pembangunan, baik kilang minyak dan macam-macam karena kondisi Covid-19 semua terdampak," tukas Erick.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: