Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS, Mulyanto, meminta pemerintah tidak sungkan untuk mengevaluasi kerja Ahok. Jika Ahok tidak mampu, dia meminta pemerintah mengganti dengan figur profesional yang memahami kerja dunia perminyakan. "Jika memang tidak mampu, pecat saja," kata Mulyanto.
Sementara, Anggota Komisi VI DPR, Deddy Yevri Sitorus memaklumi kerugian yang dialami Pertamina. Apalagi, kerugian Pertamina lebih kecil dibanding yang lain. Berdasarkan data yang dimilikinya, British Petroleum mengalami kerugian 21,21 miliar dolar AS, disusul Shell 18,40 miliar dolar AS, TOTAL 8,40 miliar dolar AS, dan Chevron 4,70 miliar dolar AS. Sedangkan Pertamina hanya 767,92 juta dolar AS.
Baca Juga: Senyap PLN Rugi 3 Kali Lipat dari Pertamina, FH: Benci Ahok Yah?
Komisioner Ombudsman, Laode Ida meminta, semua pihak tidak terus-terusan mengeksploitasi soal kerugian yang dialami Pertamina karena bisa berdampak pada instabilitas di intern BUMN. Dia juga meminta Ahok lebih bijak mengeluarkan pernyataan agar internal perusahaan negara dalam bidang energi itu bisa lebih stabil.
Menurut Laode, Ahok harus bisa mencari solusi dalam mengatur Pertamina ke depan agar tidak rugi dan dapat memberikan pemasukan kepada kas negara. "Tidak sebaliknya jus tru seperti mengeksploitasinya dan terkesan politis," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: