Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Libatkan Petani Lokal, Startup Ini Target Ekspansi Lahan 2.500 Ha

Libatkan Petani Lokal, Startup Ini Target Ekspansi Lahan 2.500 Ha Kredit Foto: Reitech Diversifikasi Agro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Demi menjaga ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional serta menggeliatkan perekonomian rakyat kecil, khususnya petani, PT Reitech Diversifikasi Agro melakukan ekspansi lahan pertanian jagung melibatkan petani lokal dan masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan target 2500 hektare dengan fokus pada komoditas jagung.

Reiner Rahardja, CEO PT Reitech Diversifikasi Agro, mengungkapkan, ekspansi di saat pandemi Covid-19 dibutuhkan guna menjaga ketahanan pangan, kepastian pendapatan petani, dan memulihkan ekonomi nasional. Karena di Indonesia, hanya sektor industri pertanian yang mampu tumbuh secara signifikan, sesuai data Kemenkeu, sebesar 16,4% walaupun kondisi pertumbuhan minus 5,3% pada kuartal kedua.

Baca Juga: Kembangkan Inovasi, UMG Idealab Fokus Garap Deep Tech

"Langkah ini perlu dilakukan swasta sebagai bagian penting dari upaya memulihkan ekonomi nasional. Dari ekspansi 2500 hektare yang ditarget, sudah terealisasi seluas 300 hektare dalam sebulan terakhir," kata Reiner Rahardja kepada media di Subang, Sabtu (29/8/2020).

Reiner menambahkan, dengan adanya wabah Covid-19 ini, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Karena itu, pihaknya melibatkan petani secara massif dan pekerja nonpertanian bisa beralih profesi ke pertanian demi meningkatkan taraf hidup. Menurutnya, tiga kunci ketahanan pangan adalah pertanian, peternakan, dan perikanan yang jika digeluti dengan serius, akan membuat Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan memaksimalkan potensi Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaya secara pangan.

Setelah sebelumnya sukses menjalankan bisnis serupa di Banten, PT Reitech Diversifikasi Agro memperluas garapan lahannya bersama petani lokal di Subang dan Indramayu. Upaya tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengusaha peternakan sapi membutuhkan pakan dari jagung silase yang dapat meningatkan kuantitas dan kualitas susu dari sapi perah dan kualitas sapi pedaging.

"Market ini kami garap secara serius untuk gerakan pemulihan ekonomi dan ketahanan pangan nasional," kata Reiner.

Dengan model pemberdayaan terintegrasi dari pertanian ke industri peternakan, menurut Reiner, kualitas akan dijaga secara signifikan di bawah manajemen yang tepat guna. Itulah mengapa petani tradisional sering mengalami gagal panen. Atau produknya tidak dibeli karena tidak sesuai dengan yang diinginkan peternak.

"Nah, kami berupaya menekan gap ini sehingga petani punya penghasilan layak dan ekonomi kerakayatan pun terbangun," katanya.

Melihat kondisi Covid-19 dan turunnya perekonomian nasional, program pengembangan usaha yang dilakukan secara mandiri pun dipantau Pemerintah Pusat. Dalam kesempatan yang sama, Staf Kementerian Keuangan, Lukman Harahap, menyatakan agar penguatan daya beli masyarakat dapat terpantau perlu kiranya Pemerintah Pusat mengetahui secara riil yang dilakukan swasta.

"Kami berharap inisiasi PT Reitech Difersifikasi Agro ini dapat dicontoh oleh perusahaan swasta lainnya di seluruh Indonesia," ujar Lukman.

Program pemberdayaan itu pun mendapat respons positif dari Gabungan Kelompok Tani setempat. Salah satunya adalah Deden, perwakilan salah satu Gapoktan yang tengah menjalankan program ini. Dia merasakan adanya antusiasme yang tinggi dari rekan petan. Jika sebelumnya para petani di sini hanya menanam dan tak tahu hasilnya akan dijual ke mana, kini dengan fokus menanam, hasil panennya sudah ada yang menampung, ini solusi rill tingkatkan ekonomi rakyat.

Hal senada dikatakan Rasmita, petani yang menerima pemberdayan PT Reitech Diversifikasi Agro. Dia mengatakan bahwa program tersebut membuat dirinya bersyukur profesi petani kini dihargai. Hal itu membuatnya makin bersemangat dan bangga jadi petani.

"Semoga ini jadi salah satu penguat daya tahan pangan kita ke depan," harap Rasmita.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: