Amir juga menjelaskan bahwa pertumbuhan penanaman modal periode 2015-2019 di Jawa Tengah terpantau baik dengan rata-rata realisasi capaian investasi mencapai 100 persen dari target yang ditetapkan.
"Ditambah lagi saat ini Jawa Tengah sedang menikmati bonus demografi dengan komposisi usia produktif mencapai 67 persen dari total penduduk dengan angkatan kerja sebesar 15,5 juta jiwa," imbuhnya.
Menanggapi paparan situasi ekonomi Jawa Tengah yang diungkapkan Amir, Padmoyo mengungkapkan bahwa Bea Cukai siap memfasilitasi ekspor yang pada akhirnya diharapkan mampu memulihkan perekonomian Indonesia.
Ia pun membahas kinerja ekspor di Jawa Tengah. Di tengah penyebaran wabah Covid-19, secara global ekspor di Jawa Tengah mampu tumbuh 4,62 persen (yoy) pada QI 2020. Komoditas tekstil dan produk tekstil menyumbang pangsa terbesar ekspor nonmigas dengan proporsi 45,8 persen, diikuti mebel dan kayu (19 persen), bahan makanan (6,2 persen), dan bahan kimia (2 persen).
"Sebagai salah satu mata rantai penggerak impor dan ekspor di Indonesia, Bea Cukai terus berkomitmen untuk memberikan performa terbaik guna mendukung pemulihan ekonomi nasional," tegas Padmoyo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: