Namun begitu, Prastowo tidak membantah jumlah utang Indonesia mengalami kenaikan. Prastowo menyertakan gambar berisi informasi posisi utang Indonesia pada akhir Juli 2020 adalah sebesar 5.434,86 triliun.
Utang tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp 838,6 triliun atau 15,43 persen dari total, serta Surat Berharga Negara sebesar Rp 4.596,26 triliun atau 84,57 persen. Tercantum pula rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia pada akhir Juli 2020 berada pada kisaran 33,63 persen.
"Jumlah utang tersebut naik lantaran adanya kenaikan defisit fiskal untuk membiayai pandemi.Rasionya otomatis naik, tapi semua masih terjaga di level aman," tandas Prastowo.
Menanggapi penjelasan Prastowo, akun @msaid_didu masih membantah. "Jauh bangat ambil perbandingannnya Mas. Brazil, Meksiko, Afrika Selatan. Ketiga Negara yang anda jadikan contoh memang ekonominya kacau dari dulu. Coba sajikan data dengan bunga utang dengan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Filiphina - bahkan dengan Timor Leste," tantangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: