Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir Tragis Agen Mossad Israel yang Dimanfaatkan Hizbullah

Akhir Tragis Agen Mossad Israel yang Dimanfaatkan Hizbullah Kredit Foto: Reuters/Mohamad Torokman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepak terjang agen Mossad Israel di Timur Tengah memang bukan isapan jempol belaka. Di antara oknum agen Mossad Israel tersebut pernah terbukti melakukan praktik agen ganda dengan sejumlah lembaga intelijen di negara tertentu.

Kematian agen Mossad Israel Ben Zygier, di penjara pada 15 Desember 2010 salah satu contohnya. Dua tahun setelah kematiannya, misteri identitas tahanan yang tewas mencurigakan di Penjara Ayalon, Israel, pada 2010 mulai terkuak. Otoritas Israel mengakui bahwa tahanan yang dikenal dengan julukan “Tahanan X” adalah warga negara Australia.

Baca Juga: Israel Gerak Cepat, Pentolan Mossad Tiba di UEA

Berdasarkan sebuah laporan yang dikeluarkan ABC, pria tersebut merupakan agen intelijen Mossad. Dugaan kuat dia tewas akibat gantung diri. Kementerian Kehakiman Israel mengatakan, pria 34 tahun ini bernama Ben Zygier. Dia juga dikenal bernama Ben Allen dan Ben Alon.   

“Alasan keamanan memaksa otoritas menyembunyikan identitasnya selama ini,” kata kementerian itu, seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (14/2/2012).

Namun, tekanan politik dan desakan pemberitaan belakangan ini membuat otoritas Israel  mengungkap identitas resmi Zygier. Menurut Israel, Zygier telah menjalani penahanan maksimum sejak 24 Februari 2010 silam atas berbagai dakwaan.  

Dia ditemukan tewas di tahanannya dua tahun lalu, tepatnya pada 15 Desember 2010. Saat itu, pintu penyelidikan kasus kematiannya telah ditutup.  

Kementerian Kehakiman pun menyatakan, berdasarkan hasil investigasi enam pekan lalu, diungkapkan bahwa Zygier tewas bunuh diri. Hakim memerintakan kepada otoritas terkait untuk menyelidiki kemungkinan adanya kelalaian dalam insiden ini.    

Selain itu, New York Times menuliskan, Zygier adalah satu dari tiga anggota Mossad asal Australia. Zygier juga menjadi buronan intelijen internasional. Bahkan, dia dikabarkan sempat berkelana sampai ke Iran, Suriah, dan Lebanon.  

Alasan penangkapan terhadap Zygier memang masih dipertanyakan. Identitasnya sangat dirahasiakan. Bahkan, penjaganya pun tak tahu siapa dirinya.  

ABC memang mengatakan, Zygier telah direkrut Mossad. Media Australia Fairfax mengungkapkan, beberapa bulan ditahan di Israel, Zygier sedang diinvestigasi Badan Intelijen Keamanan Australian (ASIO) atas tuduhan penyalahgunaan paspor untuk tujuan mata-mata.    

Ketika cerita tentang “Tahanan X” mulai terbuka, media Israel menyebut pria itu ditahan di Penjara Ayalon dengan penjagaan tingkat maksimum. ABC melaporkan, ruang selnya disertai kamera pengawas yang di desain untuk mencegah Zygier bunuh diri.   

Anggota Parlemen Israel yang dihubungi BBC meyakini kasus ini terkait erat dengan keamanan nasional. Mantan temannya di Australia mengatakan, Zygier sudah menjadi pengacara dan dia menggunakan waktunya untuk menceritakan saat dia berada di militer Israel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: