Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup Berguguran, Terpukul Pandemi atau Tergerus Kompetisi?

Startup Berguguran, Terpukul Pandemi atau Tergerus Kompetisi? Airy | Kredit Foto: Airy

2. Airy Room (Mei 2020)

Airy room telah lebih dulu memecat lebih dari 70% karyawan demi mempertahankan bisnis di tengah krisis pandemi Covid-19. Startup perhotelan afiliasi Traveloka ini resmi hengkang dari Indonesia pada akhir Mei lalu.

Mengutip DealStreetAsia, bekas karyawan Airy bersaksi pihaknya menghadapi krisis akibat banyaknya permintaan pengembalian uang pemesanan kamar dan penerbangan pascawabah corona menghantam industri perjalanan.

Baca Juga: Startup Story: PasarPolis Dapat Modal Rp800 M, Dipakai Buat Apa?

Menghadapi situasi yang sama, Traveloka juga telah memecat ratusan karyawan. Bahkan, sejumlah eksekutif pun ikut mundur seperti Kepala Teknologi Benjamin Mann, Kepala Investasi Hendrik Susanto, dan Kepala Bisnis Singapura dan Malaysia Halif Hamzah.

Menurut Yuswohady, startup semacam Airy dan Traveloka paling babak belur dihajar Covid-19 lantaran model bisnisnya melibatkan banyak aktivitas fisik.

"Perlu diingat digital itu bergantung dengan bisnisnya. Kita membagi digital; low-touch dan high-touch. Startup yang bergerak di high-touch seperti Traveloka, digitalnya look-book-pay. Justru core aktivitasnya kan interaksi secara fisik. Ketika itu jatuh maka look-book-pay-nya jatuh. Turisme kan high-touch, beda dengan online-shop," papar Yuswohady.

Meski sudah diberlakukan mulai Juni lalu, PSBB transisi tak lantas mampu mengerek okupansi hotel. Hariyadi Sukamdani, Ketum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), membeberkan bahwa bisnis hotel belum menunjukkan perbaikan.

"(Okupnasi) di bawah 5% dibandingkan Juni. Overall paling naiknya 3-4%-lah. Kecil," sebutnya.

3. Stoqo (April 2020)

Stoqo, startup penyedia bahan baku bisnis kuliner, menutup layanannya tak lama usai Covid-19 mewabah di Indonesia, tepatnya akhir April lalu.

Aswin Andrinson, Co-founder Stoqo, sempat menyatakan bisnisnya meningkat tujuh kali lipat tahun lalu serta sudah melayani puluhan ribu pengguna di area Jabodetabek. Namun, kelesuan ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat pendapatannya merosot drastis sehingga terpaksa tutup layanan, klaim Aswin, mengutip Tech in Asia.

Mengelola bisnis serupa Stoqo, Tanihub malah berhasil menghimpun dana US$17 juta (sekira Rp282,7 miliar) April lalu dalam putaran pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Openspace Ventures dan Intudo Ventures. Alhasil, total pendanaan ekuitasnya sejak 2016 hingga saat ini bertambah menjadi US$29 juta (sekitar Rp482,2 miliar), dikutip dari KrAsia.

Startup agritech ini bahkan baru-baru ini berencana untuk melakukan ekspansi dengan membuat pusat distribusi di luar Pulau Jawa. "Tidak hanya berfokus di Bali dan Jawa, tapi menjamah Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera,&" ujar CEO TaniHub, Ivan Arie Sustiawan, Senin (24/8/2020).

Saat ini, perusahaan memiliki lima pusat distribusi di Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Bogor.

4. Easty

Eatsy menjadi startup yang pertama berhenti beroperasi di Indonesia saat terjadi pandemi Covid-19. Diumumkan berhenti pada awal April lalu melalui aplikasinya, perusahaan asal Singapura ini mengklaim wabah virus corona telah membawa efek tersendiri pada berbagai lini bisnis, termasuk Eatsy.

Di sisi lain, sang rival, Go-Food menyatakan layanannya masih bergeliat berkat strategi penyesuaian yang dijalankan. Semenjak pandemi, Pasar Mitra Tani, penjual bahan pangan pokok bergabung ke dalam platformnya.

Go-Food pun mengklaim fitur Ready to Cook mengalami peningkatan sejak diluncurkan pada April lalu sebanyak tiga kali lipat. Juga 80 persen mitra UMKM, secara rata-rata mengalami peningkatan transaksi sebesar 70 persen sejak mereka bergabung dengan Dapur Bersama GoFood.

ResearchAndMarkets.com memprediksi layanan pesan antar-makanan online akan tumbuh sebesar 11,4% setiap tahun dari 2020 hingga 2024.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: