Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyamaran Mossad Sukses Pindahkan Ribuan Yahudi Etiopia

Penyamaran Mossad Sukses Pindahkan Ribuan Yahudi Etiopia Kredit Foto: GTO Israel/Kobi Gideon
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Falash Mura dari Etiopia diyakini merupakan salah satu keturunan dari sepuluh suku hilang Israel kuno. Orang-orang Yahudi Etiopia kebanyakan tinggal di Provinsi Amhara dan Tigray.

Ribuan Falash Mura pindah ke Israel pada April 1975 sesuai dengan perjanjian Law of Return. Namun, sebagian besar dari mereka tetap tinggal di Etiopia karena le bih dari seorang anggota keluarga yang pindah ke Israel.

Baca Juga: Operasi-operasi Kotor Mossad Israel, Bunuh Tokoh-Tokoh Islam

Saat ini, sekitar 140 ribu orang Yahudi Etiopia tinggal di Israel. Mereka merupakan minoritas di negara yang berpenduduk lebih dari 8 juta tersebut. Asimilasi mereka tidak berjalan lancar. Itu karena kebanyakan Yahudi Etiopia tidak memiliki pendidikan sehingga mereka tidak memperoleh pekerjaan dan hidup dalam kemiskinan.   

Meski banyak dari mereka yang tersisa di Etiopia sebagai Yahudi, Israel tidak menganggap mereka Yahudi. Itu artinya mereka tidak secara otomatis memenuhi syarat untuk berimigrasi di bawah Law of Return. Hukum ini memberikan kewarganegaraan otomatis kepada siapa pun yang memiliki setidaknya satu kakek Yahudi. 

Emigrasi kaum Yahudi ke Israel bahkan melibatkan lembaga intelijen Israel untuk urusan luar negeri, Mossad. Kisah ini dipaparkan laman BBC. Mossad diduga telah mengelola resor pantai mewah palsu di Sudan untuk menyelundupkan pengungsi Yahudi ke Israel. Menurut penyelidikan BBC, aksi itu dilakukan Mossad pada 1980-an.

Sejumlah agen Mossad ditugaskan untuk menyelundupkan ribuan pengungsi Yahudi Etiopia, yang dikenal sebagai Beta Israel, ke Israel pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Ribuan pengungsi Yahudi Etiopia saat itu terdampar di Sudan, sebuah negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, yang bermusuhan dengan Israel.

Para agen harus menyelundupkan pengungsi Yahudi di seluruh Sudan dengan berlayar menyeberangi Laut Merah atau menerbangkan mereka ke Israel. Namun, karena Sudan dan Israel adalah musuh, pengungsi Yahudi Etiopia dan agen Mossad di Sudan harus sama-sama menyembunyikan identitas mereka.  

"Beberapa agen Mossad pergi ke Sudan dan mencari pantai untuk operasi mereka. Mereka kemudian tiba di sebuah desa terpencil di pantai ini, di antah-berantah," ujar agen senior yang terlibat dalam misi penyelidikan BBC.  

Di sebuah desa wisata yang terletak di pantai timur Sudan, agen Mossad mengelola Arous Resort, terdiri atas 15 bungalo, dapur, dan ruang makan terbuka yang meng hadap ke pantai Laut Merah. The Sudanese Inter National Tourist Corporation membangun resor itu pada 1972 tetapi tidak pernah membukanya karena tidak ada aliran listrik, pasokan air, atau akses jalan di dekatnya.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: