Lanjutnya, ia meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 akan kembali negatif. "Negatif pasti karena daya beli masyarakat masih turun drastis dan utilitas manufaktur juga masih turun. Perkiraannya pemerintah kan karena PMI (Purchasing Manager Index) membaik walaupun masih 46, juga penjualan kendaraan bermotor membaik. Dipikirnya kuartal III ada pembalikan, belum tentu begitu," ujar Enny.
Ia menegaskan persoalan saat ini bukan semata-mata masalah PSBB, melainkan perspektif investor.
Sambungnya, di saat semua negara sudah membuka diri dan recovery aktivitas perekonomian seiring penurunan kasus konfirmasi Covid-19, sebaliknya dengan Indonesia.
"Pilihan DKI Jakarta PSBB kembali atau tidak, sebenarnya bukan pilihan lagi, karena semakin banyak abai dan tidak mampu menyelesaikan pandemi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil