Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Properti hingga Ritel, Ini Nasib Kerajaan Bisnis Grup Lippo

Dari Properti hingga Ritel, Ini Nasib Kerajaan Bisnis Grup Lippo Kredit Foto: WE/Pool

3. Matahari Department Store 

Beralih kepada lengan bisnis Grup Lippo di bidang retail yang dijalankan oleh PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Tak seperti bisnis properti, kinerja bisnis retail Grup Lippo, khususnya LPPF mengalami penurunan pada semester I 2020.

Terhitung sampai dengan Juni 2020, LPPF menanggung kerugian bersih sebesar Rp357,87 miliar. Padahal, pada Juni 2019 lalu LPPF mengantongi laba sebesar Rp1,16 triliun. Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan LPPF juga terkontraksi hingga 62,18% dari Rp5,95 triliun pada tahun lalu menjadi Rp2,25 triliun pada tahun ini. Manajemen LPPF mengaku, kurang maksimalnya kinerja perusahaan pada paruh pertama 2020 disebabkan oleh aktivitas bisnis yang terganggu pandemi Covid-19.

Penutupan sejumlah gerai dengan kinerja kurang baik ditambah dengan pandemi Covid-19 menjadi faktor di balik anjloknya penjualan LPPF sepanjang semeser I 2020. Dalam enam bulan pertama, penjualan konsinyasi LPPF amblas 60,57% dari Rp2,08 triliun menjadi Rp760,07 miliar. Begitu pun dengan penjualan eceran yang turun 62,2% dari Rp3,81 triliun menjadi hanya Rp1,44 triliun.

"Di masa lalu, kami telah menutup gerai-gerai dengan kinerja kurang baik, dengan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estate yang menarik. Namun, mengingat terjadinya pandemi Covid-19 serta upaya kami untuk merestrukturisasi bisnis, kami memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik. Sampai saat ini, kami telah menutup enam gerai format besar pada tahun 2020," ungkap CEO dan Wakil Presdir LPPF, Terry O'Connor, secara tertulis, Jakarta, dikutip pada 30 Juli 2020 lalu.

Di sisi lain, di tengah pandemi, LPPF meneruskan rencana pembukaan sejumlah gerainya yang sebelumnya tertunda, termasuk membuka tiga toko baru dengan luas  masing-masing sekitar 6.000 hingga 7.000 meter persegi. Satu gerai dibuka di Palembang pada kuartal kedua, sedangkan dua gerai lainnya dibuka di Depok dan Tangerang pada bulan Juli sehingga total gerai kini menjadi berjumlah 154 gerai yang beroperasi di 76 kota.

"Ketiga gerai baru ini telah menunjukkan kinerja penjualan yang menjanjikan selama awal perdagangannya," lanjutnya.

Bersamaan dengan strategi tersebut, LPPF mampu menekan beban pokok penjualan dari Rp2,22 triliun pada Juni 2019 lalu menjadi Rp902,97 miliar pada Juni 2020. Hal itu sejalan dengan upaya LPPF dalam menekan pengeluaran operasional, salah satunya melalui pengajuan keringanan sewa sehingga pengeluaran operasional dapat ditekan hingga 53,8% dari Rp2,24 triliun menjadi Rp1,66 trilin pada paruh pertama tahun ini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: