Bahkan, ia berandai-andai bila keputusan Anies malah memicu kerusuhan di Ibu Kota dan meluas. “Bagaimana jika kebijakan PSBB total berujung pada kerusuhan di Jakarta? Lalu meluas ke banyak bagian Indonesia?” ujarnya.
Terlebih, para menteri Jokowi ikut mengkritik kebijakan Anies tersebut. Seperti Airlangga Hartarto yang menjadi komando tertinggi ekonomi dan penanganan Covid-19 di tingkat pusat yang terang-terangan menyatakan keberatannya.
Menurutnya, suasana psikologis publik setelah tujuh bulan di masa pendemi Covid-19 berbeda dengan masa awal.
Ia mengingatkan, berbagai riset baik di dalam dan luar negeri, menyatakan bahwa lebih banyak masyarakat takut dengan kondisi ekonomi ketimbang wabah Covid-19.
“PSBB total pasti kembali membuat ekonomi semakin terpuruk. Ekonomi yang mulai menggeliat bangkit, yang dengan susah payah dibangun, bisa ambruk lagi,” ungkapnya.
Sambungnya, bahwa kondisi itu jelas akan membuat bahaya penularan virus asal Kota Wuhan itu menjadi sulit dihindari.
“Di sinilah peran leadership. Yaitu bagaimana mencari keseimbangan isu kesehatan versus isu kesulitan ekonomi,” bebernya.
Ia menilai, PSBB total itu adalah satu pilihan selain PSBB sektoral, yang lebih selektif, juga pilihan lain.
“Siapapun yang di posisi Gubernur Anies Baswedan akan kesulitan memilih. Siapapun yang di posisi Presiden RI juga akan kesulitan merespons pilihan gubernur,” ulasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil