Lanjutnya, alasan kedua yakni tingginya bunga utang yang dimiliki pemerintah. Dana yang ada, kata dia, tersedot ke pembelian surat utang negara yang sebelumnya diterbitkan.
Selain itu, kondisi ekonomi dalam negeri yanng tengah terpuruk ikut mempengaruhi faktor ketiga, yakni larinya modal asing di pasar modal.
"Asing memindahkan uangnya ke LN (luar negeri) karena turunnya kepercayaan pasar," ungkapnya. Bahkan, kebijakan baru yang tengah dirancang pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan negara berupa pembentukan Dewan Moneter ikut menjadi faktor harga saham anjlok. "Keempat isu pembentukan Dewan Moneter," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil