Perkuat Pijakan di Depan Turki, Yunani Borong Banyak Senjata Tempur
Perdana Menteri Yunani berencana untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, termasuk membeli pesawat tempur baru, kapal fregat, helikopter dan sistem persenjataan. Ini dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat dengan Turki atas hak atas sumber daya di laut Mediterania timur.
Dalam pidato keadaan ekonomi tahunan, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan Yunani akan memperoleh 18 pesawat tempur Rafale baru buatan Prancis untuk menggantikan pesawat tempur Mirage 2000 yang sudah tua, membeli empat helikopter angkatan laut dan empat kapal fregat baru serta memperbarui empat kapal fregat lainnya.
Baca Juga: Militer Yunani Gak Main-main, Sangat Siap Hadapi Turki
"Angkatan bersenjata akan mendapatkan senjata anti-tank baru, torpedo baru dan peluru kendali baru, serta mempekerjakan 15.000 lebih banyak orang selama lima tahun ke depan," urainya seperti dilansir dari AP, Minggu (13/9/2020).
Secara nominal, sekutu NATO, Yunani dan Turki telah mengerahkan unit angkatan laut dan udara untuk menegaskan klaim negara yang bersaing atas hak energi di Mediterania timur. Kapal survei dan kapal bor Turki terus mencari gas di perairan tempat Yunani dan Siprus di Eropa mengklaim hak ekonomi eksklusif.
Ketegangan yang meningkat di laut telah menimbulkan kekhawatiran bahwa situasi tersebut dapat berubah menjadi konflik bersenjata.
“Kami adalah negara yang damai, siap untuk bekerja sama dengan semua termasuk dengan Turki,” kata Mitsotakis, berbicara dari kota utara Thessaloniki.
Jika Turki tidak setuju dengan penggambaran batas maritim di Aegean timur, katanya, maka solusi dapat ditemukan di Pengadilan Internasional.
Turki menuduh Yunani mencoba mengambil bagian yang tidak adil dari sumber daya maritim dan Siprus mengabaikan hak-hak warga Siprus Turki di pulau yang terbagi secara etnis.
Yunani dan Turki telah melakukan latihan angkatan laut saingan di tengah kebuntuan mereka. Pada hari Jumat, Turki mengumumkan latihan tembak langsung mulai Sabtu dan berlangsung hingga Senin antara pantai selatan dan Siprus utara.
"Ankara sekarang menambah provokasi di Laut Aegea, merusak perdamaian di seluruh Mediterania," kata Mitsotakis, mencatat bahwa angkatan bersenjata Yunani telah kekurangan dana dalam beberapa tahun terakhir selama resesi.
"Waktunya (telah tiba) untuk memperkuat angkatan bersenjata sebagai warisan bagi keamanan negara," tegasnya.
Athena telah mendorong Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Turki kecuali Ankara menarik kapal penelitiannya, Oruc Reis, dari wilayah Mediterania timur yang diklaim Yunani sebagai landas kontinennya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: