Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Petani Siap Duduki Kursi Perdana Menteri

Anak Petani Siap Duduki Kursi Perdana Menteri Kredit Foto: Reuters/Philip Fong

Politikus mandiri

Namun Suga adalah seorang politisi mandiri, putra tertua dari seorang petani stroberi dan guru di Yuzawa, sebuah kota di pedesaan prefektur Akita. Ia tidak memiliki silsilah politik, namun sekarang berada di titik puncak memimpin negaraekonomi terbesar ketiga di dunia.

"Dia sangat pendiam," ujar Hiroshi Kawai, mantan teman sekelas SMA Suga. "Dia adalah seseorang yang tidak akan Anda perhatikan jika dia ada di sana atau tidak," katanya menambahkan.

Setelah lulus dari sekolah menengah di Yuzawa, Suga pergi ke Tokyo. Dia lantas bekerja paruh waktu, termasuk bekerja di pabrik karton dan pasar ikan Tsukiji untuk membayar biaya kuliahnya.

Seperti dilansir laman CNN, setelah lulus kuliah, Suga lantas bekerja dan menerima gaji bulanan. Namun, hasrat politik yang kuat membuatnya memutuskan meninggalkan pekerjaan rutin itu.

Pertaruhan politik pertamanya adalah ketika Suga bersaing memperebutkan posisi menjadi anggota Dewan Kota Yokohama. Karena tidak punya kenalan politikus dan minim pengalaman, dia harus bekerja keras meraih simpati dan memperkenalkan diri.

Saat itu dia berkampanye mengunjungi setiap rumah penduduk. Dalam sehari dia menyambangi 300 rumah warga, dan di akhir kampanye dia tercatat mengunjungi 30 ribu rumah penduduk. Bahkan karena terlalu seringnya berjalan kaki berkunjung ke rumah penduduk, Suga sampai menghabiskan enam pasang sepatu selama masa kampanye.

Alhasil, kerja kerasnya di masa lalu kini berbuah manis. Suga dinilai menjadi salah satu sosok politikus Jepang yang tangguh.

Menurut seorang pakar Jepang di Teneo Intelligence di Washington dan penulis buku baru tentang Abe, Tobias Harris, status Suga sebagai orang luar yang relatif dapat membantunya dengan baik saat dia berusaha untuk menjauhkan Jepang dari resesi berkepanjangan yang diperburuk oleh pandemi virus corona.

"Jika Suga bertahan, itu sebagian karena dia bukan politisi keturunan," kata Harris.

Nasib politik Suga juga terkait erat dengan Abe sejak dia memenangkan kursi majelis rendah pada 1996. Banyak yang menyebut dia sebagai sosok yang memiliki pengaruh utama dalam keputusan Abe untuk mencalonkan diri sebagai perdana menteri untuk kedua kalinya.

Meskipun Suga menghabiskan waktu berjam-jam untuk memberi pengarahan, dan kadang-kadang bentrok dengan jurnalis politik, penyampaiannya yang tanpa ekspresi menawarkan sedikit wawasan tentang orang di balik persona publik.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: