Pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap tantangan besar dalam industri BPR dalam 5 kelompok yaitu (i) Permodalan, (ii) Pengurus (manajemen), (iii) Tata kelola (GCG), (iv) Teknologi Sistem Informasi (TSI), dan (v) Kebijakan Pemerintah," ujarnya.
Yusup juga mengatakan bahwa saat ini masih dalam suasana Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, namun beberapa instansi maupun perusahaan mulai membentuk kebiasaan baru yang baik bagi dalam lingkungan kerja, sosial serta lingkungan bermasyarakat.
“Kami berharap agar pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas, kapasitas dan profesionalisme Pengurus BPR, sehingga menjadi industri jasa keuangan yang tangguh, stabil, berdaya saing dan tumbuh berkelanjutan serta kontributif terhadap pemerataan kesejahteraan masyarakat.”
Diharapkannya seluruh Pengurus BPR di Sumatera Utara menjadi lebih solid baik melalui wadah Perbarindo maupun wadah perkumpulan lain, dalam rangka program peningkatan mutu dan kualitas SDM serta pertukaran informasi antar BPR.
Kegiatan tersebut membahas beberapa aspek terpenting dalam mengelola BPR dengan optimal seperti penerapan tata kelola perusahaan, menajemen kepemimpinan, penerapan peraturan dan perundangan, perencanaan kebutuhan likuditas ataupun cakupan teknis berupa analisis keuangan dan non keuangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil