Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan suntikan modal atau Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp37,38 triliun dalam RAPBN 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai PMN tersebut naik 18,74% dibandingkan dengan nilai PMN yang diatur dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp31,48 triliun.
Baca Juga: Jakarta PSBB Total, Gimana Pertumbuhan Ekonomi RI Bu Sri Mulyani?
"Soal PMN nanti akan ada pendalaman. Prosesnya akan kami jelaskan," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Dia merinci 8 perusahaan BUMN antara lain meliputi PT SMF senilai Rp2,25 triliun, naik 29% dibandingkan dengan tahun ini Rp1,75 triliun.
"Kalau kita lihat dari sisi pembiayaan yang disalurkan dalam bentuk PMN di BUMN itu sebesar Rp37,38 triliun," katanya.
PT Hutama Karya juga memperoleh suntikan modal Rp6,2 triliun, turun 44% dari tahun ini sebesar Rp11 triliun. Kemudian, PT PLN memperoleh Rp5 triliun, atau sama dengan tahun ini.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia mendapatkan Rp470 miliar, turun 6% dari tahun ini Rp500 miliar. PMN juga diberikan kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar Rp20 triliun.
Lalu, PT Pelindo III (Persero) sebesar Rp1,2 triliun, PT PAL (Persero) Rp1,28 triliun, dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Rp977 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum