Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Bahkan dapat memengaruhi kemampuan untuk membedakan antara rasa manis dan pahit, dan mungkin terjadi tanpa hidung tersumbat. Analisis sampel yang dilakukan di AS, membuktikan bahwa temuan itu benar.
Sebuah studi sampel kecil dilakukan oleh Arnold Monto, seorang ahli epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, dan Carl Philpott, seorang ahli telinga, hidung dan tenggorokan dari Universitas East Anglia.
Studi ini dilakukan untuk membantu membedakan antara Covid-19 dan flu. Para ahli mendasarkan studi mereka dengan memberikan 30 orang tes penciuman dan rasa. Dalam kelompok, 10 orang telah didiagnosis dengan Covid-19, 10 menderita pilek dan flu yang sangat parah, dan 10 orang adalah sukarelawan yang sehat.
Hasilnya, orang dengan diagnosis Covid-19 lebih rentan mengalami kehilangan rasa. Sedangkan relawan yang terserang flu parah, hilangnya penciuman dan rasa hanya tercatat pada 4 dari 10 relawan. Yang ditemukan pada penderita virus corona mengatakan, indera mereka terkena dampak yang lebih dalam, untuk waktu yang lebih lama.
Meskipun masih belum ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa hilangnya penciuman mungkin satu-satunya gejala khas yang harus diwaspadai. Para ahli dalam penelitian tersebut menyarankan untuk melakukan tes mengendus sederhana di rumah, selain memerhatikan gejala Covid-19 khas lainnya, yang dapat membantu memberikan perlindungan.
Monto juga mengingatkan bahwa masyarakat, terutama mereka yang termasuk dalam kategori berisiko tinggi atau asimtomatik, harus mewaspadai tanda-tanda dispnea, yaitu mengalami kesulitan bernapas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: