Kisah Orang Terkaya: Len Blavatnik, Konglomerat Pemilik Warner Music Group
Pada Agustus 2005, Access Industries membeli produsen petrokimia dan plastik Basell Polyolefins dari Royal Dutch Shell dan BASF seharga USD5,7 miliar. Pada tanggal 20 Desember 2007, Basell menyelesaikan akuisisi Lyondell Chemical Company dengan nilai perusahaan sekitar USD19 miliar.
Perusahaan yang dihasilkan, LyondellBasell Industries kemudian menjadi perusahaan kimia terbesar kedelapan di dunia berdasarkan penjualan bersih. Sayangnya, pada 6 Januari 2009, LyondellBasell Industries mengajukan kebangkrutan.
Pada 6 Mei 2011, Warner Music Group mengumumkan penjualannya ke Access Industries senilai USD3,3 miliar. Pada 20 Juli 2011, afiliasi Access mengakuisisi secara penuh Warner Music Group.
Langkah bisnisnya yang strategis dan cerdas telah membuatnya mendapat pujian di seluruh dunia dan dia juga merupakan anggota Dewan Penasihat Global untuk Bisnis Internasional dan Manajemen Universitas Cambridge.
Selain itu, ia juga menjadi dewan penasihat Dekan di Universitas Harvard serta anggota dewan akademik di Universitas Tel Aviv di Ukraina.
Dalam dunia filantropis, Blavatnik juga terkenal. Ia menjadi salah satu dermawan utama dari banyak pameran seni dan budaya selain memberikan beasiswa bagi ilmuwan muda di New York Academy of Sciences. Para finalis beasiswa dianugerahi sejumlah uang yang cukup besar sebagai pengakuan atas upaya mereka.
Blavatnik mengatakan dia telah memberikan atau menjanjikan lebih dari USD700 juta (Rp10,3 triliun) untuk filantropi, kebanyakan ke universitas, termasuk Oxford, Stanford dan Harvard. Blavatnik merupakan warga negara ganda AS dan Inggris.
Ia juga telah memberikan dukungan kepada kedua partai politik di AS, dari komite pelantikan Trump hingga kampanye kepresidenan Pete Buttigieg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: